Produk Gehol: “Korang” yang Mulai Hilang

1:02:00 PM Gehol Gaul 10 Comments

Korang Made In Darji

Datanglah ke Gehol, semua sudah ada di sana. Para leluhur  telah dengan cerdas nan aplikatif menyediakan sekaligus menciptakan segala kebutuhan. Salah satu produk eksotik nan tepat guna tersebut adalah korang. 

Korang adalah tempat para penjala ikan menaruh hasil jalanya. Ia tergantung dengan manis di pinggang para penjala. Jika banyak para selebritis yang mencirikan diri dengan tas pinggang seperti Ariel NOAh dianggap keren. Percayalah, para penjala ikan dan petani Gehol sudah memelopori mencantelkan aksesori manis di pinggang mereka. Korang salah satunya.


Benda ini manis karena bentuknya terasa sekali sentuhan alam nan penuh jiwa di dalamnya. Darji, salah satu maestro pembuat korang di Gehol adalah buktinya. Korang dan segala anyaman bambu buatannya memiliki lekukan eksotik dengan tekanan yang rapi. Kerapihan seolah menjadi nyawa Darji dalam membentuk korang. Lihat saja betapa eksotik bentuk tutup korang yang ia buat.
Penjala Ikan (fotografer.net)
Lekukan khas dari Sang Maestro menjadikan produk Gehol yang jaya di masa lalu ini begitu berbeda dari benda sejenis dari kampung atau tempat lain. Nilai seni yang tertanam dalam korang seolah mengukuhkan bahwa di Gehol, setiap karya seni harus bermakna dan menyatu dengan aktivitas warga. Sayang, seiring dengan membanjirnya kecurangan korang kini kian hilang.
Tutup Korang yang Eksotis

Koran Made In Darji
Korang selalu lekat dengan ikan karena memang hanya dipakai oleh para penjala ikan. Di Gehol sendiri, menjala adalah kegiatan sampingan selain bertani. Dulu, saat Cigunung masih belum digempur oleh kerakusan, ngalintar alias menjala ikan bisa dilakukan kapan saja. Ikan tersedia dengan jumlah memadai. Yang membedakan pendapatan ikan hanya keahlian dan keberuntungan.

Ngalintar di Gehol juga menjunjung tinggi kepedulian lingkungan. Jala yang dimiliki warga Gehol selalu menyediakan tempat bagi ikan untuk meneruskan keturunan. Ikan yang ditangkap tidak akan lebih besar dari jari telunjuk orang dewasa. Hal ini tercermin dari lubang jala yang tidak pernah lebih kecil dari jari orang dewasa.

Korang sendiri dibuat dari bambu dengan desain indah namun fungsional. Ia dibuat sedemikian sehingga ikan akan tetap hidup di dalamnya. Lubang yang besar memungkinkan ikan akan mendapatkan udara dan air dengan cukup. Lubang korang akan disesuaikan dengan lubang jala. Jika jala berlubang besar dan khusus menjala ikan besar (lalawak), maka lubang dan ukuran korang-pun didesain untuk ikan ukuran tersebut. Demikian juga sebaliknya.

Korang Made In Darji
Semoga saja Darji tetap mendapatkan pesanan korang entah dari mana saja. Dengan tetap memproduksi korang, berarti kesadaran warga Gehol akan kelestarian sungai masih ada. Sebab jika korang sudah tidak diproduksi, berarti hilanglah para penjala di kampung Gehol. Jika sudah hilang, bisa dipastikan alat yang digunakan untuk menangkap ikan adalah alat setrum, bom ikan, dan racun ikan.

Oya satu lagi, korang juga dipakai para pemancing untuk menempatkan hasil pancingan mereka. Lebih celaka lagi jika para pemancing yang melakukan kegiatan mancing demi hobi beralih memakai alat strum, bom ikan, dan racun ikan.

10 comments:

  1. tapi jalan keluar yang baik untuk melestarikan alam ialah dengan kembali kepada kepercayaan kuno bahwa setiap tempat harus dujuluki anker alias ada penunggunya so pasti alam akan terjaga

    ReplyDelete
  2. ditunggu postingan bermanfaat berikutnya kawan.

    ReplyDelete
  3. Berbagi Kisah, Informasi dan Foto

    Tentang Indahnya INDONESIA

    www.jelajah-nesia.blogspot.com

    ReplyDelete
  4. kirain "Koran yang mulai hilang" ternyata saya salah baca, tapi informasi tentang "Korang..." menarik juga, terima kasih, akan sering berkunjung.

    ReplyDelete