Kerajaan Gehol Bulpusan

9:39:00 AM Gehol Gaul 0 Comments

Angin mengalir tersendat di siang nan panas di kaki Gunung Geulis. Jika bukan karena tugas negara, mungkin Sun Geyo lebih memilih kelonan dengan Sundarsi yang baru dinikahinya seminggu lalu.

Tapi disinilah sekarang Sun Geyo berada. Di kaki gunung yang konon di tempati oleh Maha Ratu dari kerajaan lelembut, Putri Sun Geulis. Nama gunung tersebut diambil dari nama sang ratu tentu saja.

Sun Geyo terus menelusuri jalan setapak di samping kali ke arah barat. Di sana ada sebuah mata air yang jadi tempat masyarakat Gehol sejak dulu menggantungkan hidup dan penghidupan. Di masa kemarau nan panas seperti saat ini, Ci Hirup, begitu nama tempat tersebut dinamai, sangat dibutuhkan. Dan tugas Sun Geyo adalah memastikan aliran airnya tetap membasuh kerongkongan seluruh penduduk. Tanpa kecuali.


Sambil bersiul demi mengundang angin, Sun Geyo menerobos semak dan tumbuhan putri malu yang sesekali membuatnya meringis karena durinya tak malu-malu menusuk siapa saja yang menginjak. Tugasnya kali ini cukup berat, membebaskan Ci Hirup dari cengkeraman Ratu Balakasura. Perempuan aneh yang datang entah dari mana dan tahu-tahu mendirikan bangunan di Ci Hirup.

Tak lama kemudian ia sudah bisa melihat bangunan Ratu Balakasura yang beratap rumbia dan berdinding seadanya. Si wanita yang menggelari diri sendiri dengan sebutan ratu tersebut terlihat  sedang memetik daun-daunan. Entah untuk makanan atau untuk obat, yang jelas dari mulut sang ratu keluar nyanyian yang membuat semua makhluk di kawasan Ci Hirup seolah enggan beraktivitas.

"Selamat pagi Nyi Balakasura," ujar Sun Geyo dengan sesopan dan selembut mungkin.

Sang perempuan yang sedang asyik memetik dedaunan sambil bernyanyi tersebut acuh terhadap kehadiran si pengantin baru. Ia asyik mendengarkan nyanyian yang terngiang dari mulutnya.

Sun Geyo mendapat perlakuan tersebut tentu saja tak senang. Namun apa daya, si Ratu ini sudah didesas-desuskan memiliki ilmu hitam yang tiada tanding. Baru sebulan lau Sun Geyo menyaksikan bagaimana salah satu abdi dalem Kerajaan Gehol terkena serangan aneh. Sang abdi dalem mengkerut menjadi jengglot dan kini jasadnya jadi pajangan paling dicari di seantero kerajaan.

"Ratu Balakasura, mohon menghadap. Mohon maaf bila saya Sun Geyo ulu-ulu Kerajaan Gehol bila mengganggu ratu," kali ini Sun Geyo menyebutkan dengan tegas gelar jadi-jadian sang ratu. Tentu saja, setiap menyebutkan kata ratu bagi perempuan tersebut, seluruh penduduk Gehol selalu menelan ludah jijik sekaligus aneh.

"Aku sudah tahu maksud kedatangan kamu. Kembalilah dan katakan pada rajamu bahwa aku tidak sudi berbagi Ci Hirup. Jika kalian mau, carilah mata air lain. Ci Hirup adalah milikku. Hanya dengan menukar kerajaan, maka penduduk boleh menikmati air ini," tanpa tedeng aling-aling si ratu nyerocos mengenai keengganannya berbagi air.

(bersambung)

0 comments: