Jadikan Bumiayu Ibukota Kabupaten Brebes

3:46:00 PM Gehol Gaul 1 Comments



Kaligua
Setelah isu pemekaran kehabisan bahan bakar, maka pemerataan pembangunan Kabupaten Brebes terutama di bagian selatan yang masih terbelakang kini seolah menemui jalan buntu. Pemekaran yang diharapkan jalan pintas membangun daerah tersebut kini mangkrak karena berbagai kendala.

Kendala-kendala tersebut muncul seiring kian sulitnya mewujudkan kabupaten baru. Mulai dari penolakan dari petinggi pemerintahan seperti Gubernur Jateng, kekompakan yang mulai hilang dari para pengusung hingga kemampuan membiayai pemekaran oleh pemkab. Di tengah kebuntuan ide pemekaran yang tak berujung, mari kita ajukan saja Bumiayu menjadi ibukota Brebes yang baru.


Salem
Dengan menjadikan Brebes memiliki ibukota yang baru, maka dengan otomatis tidak meratanya pembangunan dan aset-aset daerah akan teratasi. Selain problem ketimpangan teratasi, menjadikan Bumiayu sebagai ibukota baru dari Kabupaten Brebes juga akan menjadikan kabupaten ini lebih berkembang. 

Akan muncul kota baru dengan gairah dan komoditas baru. Bumiayu tentu akan mendiversifikasi barang-barang yang selama ini khas Brebes. Jika selama ini Brebes diidentifikasikan “hanya” dengan telur asin dan bawang, bukan tak mungkin akan hadir personifikasi baru yang lebih menjanjikan seraya tetap memelihara ikon-ikon di atas. Misalnya saja industri rebana dan alat-alat musik di Kaliwadas. Pariwisata kebun teh di Kaligua, Paguyangan yang belum digarap serius oleh Pemkab Brebes selama ini.

Jangan lupakan pemandian air panas di Kecamatan Bantarkawung yang jauh dari kesan terurus atau Kecamatan Salem yang kaya wisata alamnya. Salem yang berada di ujung dan jauh dari perhatian pemkab sesungguhnya memiliki aneka produk kerajinan berkualitas baik dan wilayah yang eksotik. Sayangnya, karena kurang perhatian semuanya seolah tenggelam.

Sebenarnya pemindahan ini sejatinya hampir sama dengan pemekaran hanya berbeda dalam pengelolaan wilayah. Meski demikian, wajib diperhatikan bahwa segenap potensi yang belum diurus di atas sesungguhnya jauh dari kemampuan untuk mengelola kabupaten sendiri. Ongkos birokrasi yang berliku dan mahal, jikapun membentuk kabupaten baru, akan lebih menyedot dana daripada mengembangkan potensi-potensi di atas.

Dengan memindahkan ibukota kabupaten ke kota lain dalam wilayahnya dapat dikatakan merupakan  distribusi aset daerah. Karena perpindahan ibukota kabupaten ke kota lain masih belum  didukung prasarana dan sarana  perkantoran yang memadai untuk menjalankan roda pemerintahan. Ini tentu lebih murah daripada pemekaran.

Sebab dalam pemekaran, kabupaten induk harus membiayai pemekaran daerah dan  membiayai jalannya roda pemerintahan daerah pemekaran yang dilahirkannya paling tidak selama satu tahun. Selain itu kabupaten induk juga disibukan untuk membangun prasarana dan sarana yang tentu saja masih menjadi beban.

Distribusi asset ini kemudian akan menjadi stimulant bagi distribusi kesejahteraan. Jika selama ini mengurus ijin usaha susahnya minta ampun, dengan perpindahan ibukota hal tersebut akan mudah diatasi. Begitu juga dengan pemasaran dan efisiensi distribusi barang.

Selama ini, hasil bumi dan aneka hasil produksi lainnya dari Kabupaten Brebes bagian selatan seolah menemui jalan berliku karena status Bumiayu yang seolah hanya perantara saja. Dengan meningkatnya status Bumiayu menjadi ibukota kabupaten, maka Bumiayu akan meningkatkan juga status perdaganyannya.

Semuanya tentu saja membutuhkan keinginan bersama yang sayangnya saat ini justru susah sekali didapatkan.

1 comment:

  1. FREDOM KABUPATEN BUMIAYU
    FREDOM KABUPATEN BUMIAYU
    FREDOM KABUPATEN BUMIAYU

    ReplyDelete