Produk Gehol: “Korang” yang Mulai Hilang
Korang Made In Darji |
Datanglah ke Gehol, semua sudah
ada di sana. Para leluhur telah dengan cerdas
nan aplikatif menyediakan sekaligus menciptakan segala kebutuhan. Salah satu
produk eksotik nan tepat guna tersebut adalah korang.
Korang adalah tempat para penjala
ikan menaruh hasil jalanya. Ia tergantung dengan manis di pinggang para
penjala. Jika banyak para selebritis yang mencirikan diri dengan tas pinggang
seperti Ariel NOAh dianggap keren. Percayalah, para penjala ikan dan petani
Gehol sudah memelopori mencantelkan aksesori manis di pinggang mereka. Korang
salah satunya.
Benda ini manis karena bentuknya
terasa sekali sentuhan alam nan penuh jiwa di dalamnya. Darji, salah satu
maestro pembuat korang di Gehol adalah buktinya. Korang dan segala anyaman bambu
buatannya memiliki lekukan eksotik dengan tekanan yang rapi. Kerapihan seolah
menjadi nyawa Darji dalam membentuk korang. Lihat saja betapa eksotik bentuk
tutup korang yang ia buat.
Penjala Ikan (fotografer.net) |
Koran Made In Darji |
Korang selalu lekat dengan ikan
karena memang hanya dipakai oleh para penjala ikan. Di Gehol sendiri, menjala
adalah kegiatan sampingan selain bertani. Dulu, saat Cigunung masih belum
digempur oleh kerakusan, ngalintar
alias menjala ikan bisa dilakukan kapan saja. Ikan tersedia dengan jumlah
memadai. Yang membedakan pendapatan ikan hanya keahlian dan keberuntungan.
Ngalintar di Gehol juga menjunjung tinggi kepedulian lingkungan.
Jala yang dimiliki warga Gehol selalu menyediakan tempat bagi ikan untuk
meneruskan keturunan. Ikan yang ditangkap tidak akan lebih besar dari jari
telunjuk orang dewasa. Hal ini tercermin dari lubang jala yang tidak pernah
lebih kecil dari jari orang dewasa.
Korang sendiri dibuat dari bambu
dengan desain indah namun fungsional. Ia dibuat sedemikian sehingga ikan akan
tetap hidup di dalamnya. Lubang yang besar memungkinkan ikan akan mendapatkan
udara dan air dengan cukup. Lubang korang akan disesuaikan dengan lubang jala.
Jika jala berlubang besar dan khusus menjala ikan besar (lalawak), maka lubang dan ukuran korang-pun didesain untuk ikan
ukuran tersebut. Demikian juga sebaliknya.
Korang Made In Darji |
Semoga saja Darji tetap
mendapatkan pesanan korang entah dari mana saja. Dengan tetap memproduksi
korang, berarti kesadaran warga Gehol akan kelestarian sungai masih ada. Sebab
jika korang sudah tidak diproduksi, berarti hilanglah para penjala di kampung Gehol.
Jika sudah hilang, bisa dipastikan alat yang digunakan untuk menangkap ikan
adalah alat setrum, bom ikan, dan racun ikan.
Oya satu lagi, korang juga
dipakai para pemancing untuk menempatkan hasil pancingan mereka. Lebih celaka
lagi jika para pemancing yang melakukan kegiatan mancing demi hobi beralih
memakai alat strum, bom ikan, dan racun ikan.
tapi jalan keluar yang baik untuk melestarikan alam ialah dengan kembali kepada kepercayaan kuno bahwa setiap tempat harus dujuluki anker alias ada penunggunya so pasti alam akan terjaga
ReplyDeletebetul itu, orang kita cuma taat kalo diancam
Deletethanks atas infonya yah gan.. :D
ReplyDeletesama-sama gan
Deleteditunggu postingan bermanfaat berikutnya kawan.
ReplyDeleteterima kasih atas waktunya
DeleteBerbagi Kisah, Informasi dan Foto
ReplyDeleteTentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
makasih dah mampir gan
Deletekirain "Koran yang mulai hilang" ternyata saya salah baca, tapi informasi tentang "Korang..." menarik juga, terima kasih, akan sering berkunjung.
ReplyDeleteterima kasih kunjungannya
Delete