Misteri Bambu Melengkung
Ilustrasi |
Masalah magis dan ajimat masih
mengganjal pikiranku. Banyak yang tak masuk akal, namun saat menyaksikan
sendiri cuma bisa terbengong-bengong. Melihat bagaimana almarhum nenek
menunjukkan dengan tepat lokasi yang dikunjungi orang yang berobat padanya
cukup membekas di benakku.
Bagi mereka yang senang dengan
dunia lelembut dan olahrasa, semuanya mungkin. Salah satu yang media yang
digunakan tentu saja benda bertuah selain mantra. Mendapat jimat bukanlah
perkara mudah. Ada
yang setengah mati mencari namun tak kunjung diberkahi. Ada yang menolak dengan keras justru dititipi
sang empunya ajimat yang biasanya berasal dari dunia lain.
Salah satu yang dijadikan ajang
pencarian sekaligus ajang ajimat menemukan siapa yang dianggap berhak memiliki
adalah melalui pohon bambu. Tentu saja bukan perkara mudah menemukan mana
bambu yang mengandung “isi”. Sekali lagi, benda bertuah selalu terkait dengan
keberuntungan seseorang.
Ajimat akan menghampiri seseorang
yang dianggap berhak biasanya saat malam hari. Si pohon akan melengkung hingga rebah
dan menghalangi jalan siapa saja. Bagi yang tidak awas, tentu ia akan dengan
seenaknya melangkahi bambu dan meneruskan perjalanan. Bagi yang mengerti akan
dunia spiritual, maka ia akan menebangnya. Jika memang ajimat mau dimiliki
penebang, maka ia akan menampakkan diri dan rela dipungut. Namun jika tak mau,
ia akan terbang entah kemana membelah malam.
Lalu apakah bentuk jimatnya?
Sangat sukar diprediksi bentuknya. Tergantung bagaimana jodoh seseorang yang
ketiban pulung tersebut. Kadang berupa cincin, batu akik, al-Qur’an amat kecil,
keris, pisau, gigi binatang, tanduk binatang, atau bahkan batu delima. Semuanya
sekali lagi sangat tergantung seberapa beruntung sang penemu.
Bagaimana dengan karomahnya?
Tergantung juga amalan dan perbuatan sang penemu yang beruntung tersebut. Jika
yang bersangkutan memperlakukannya untuk kebaikan, maka kebaikanlah yang
diperoleh. Sementara jika untuk keburukan, biasanya sang jimat akan hilang.
Namun, tak jarang juga ada jimat yang memang suka digunakan untuk berbuat yang
tidak-tidak.
Beruntunglah warga Gehol
cenderung baik-baik. Meski ada yang didatangi oleh jimat bertuah, tidak banyak
hal negative yang terjadi. Kebanyakan dipakai sebagai media pengobatan bagi
mereka yang masih percaya. Namun lebih banyak lagi yang diam. Maklumlah,
semakin banyak ilmu semakin banyak diam itu adalah kebiasaan orang-orang yang
linuwih.
syirikkk..syirikkkkk..awas,,,syirik.......
ReplyDeletedosa yg tidak terampuni....hati2
sirik sirik tanda tak mampu, hehehehe
Deletedibalik cap sirik atau musrik, ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya ...
wow!
ReplyDelete