Cara Unik Menamai Anak di Gehol
Ilustrasi |
Memberi nama manusia gampang-gampang susah. Banyak aturan yang mesti dipenuhi agar yang memiliki nama tersebut nantinya bisa hidup bahagia. Karena nama pada dasarnya adalah doa bagi yang menyandangnya.
Bagi warga Gehol alias jetak, Sindangwangi, Bantarkawung, Brebes, Jateng, menamai seseorang memiliki cara unik nan sederhana. Karena pada dasarnya nama adalah sebuah doa orang tua, maka penamaan anak-anak Gehol sebisa mungkin mengandung harapan agar kelak sang anak hidup lebih baik dari para orang tuanya.
Penamaan di Gehol jaman aku kecil dan sebagian warga masih memakainya hingga kini berpatokan pada hari lahir. Di Gehol, hari lahir seseorang akan mudah ditebak berdasarkan nama mereka. Sebab nama hari akan identik dengan huruf depan sang empunya nama.
Berikut adalah patokan dasar bagi seseorang dalam memberikan nama di Gehol. Jika si bocah lahir Senin maka nama depannya akan dimulai huruf R. Kalau lahir Selasa nama akan dimulai dengan huruf C. Untuk Rabu, maka nama akan dimulai huruf T. Kamis, nama sang anak diawali huruf S. Jumat maka nama akan dimulai dengan huruf D. Untuk Sabtu dan Minggu maka nama warga Gehol akan dimulai huruf W dan K.
Jadi mudah kan menebak hari lahir warga Gehol? Nama Roni maka 90% anak tersebut lahir hari Senin. Cici hari Selasa, Tono hari Rabu, Susi hari Kamis, Dedi hari Jumat, Wawan hari Sabtu dan Karta lahir hari Minggu. Sederhana bukan? Kau cukup menghapal kombinasi hari dan nama depan saja, maka dengan begitu akan tahu weton alias hari lahir seseorang.
Lalu dari manakah kombinasi tersebut didapat? Entahlah, yang jelas warga Gehol punya hitungan sendiri. Hitungan ini jika diikuti dengan seksama cenderung rumit karena memadukan hari dengan nama pasaran. Misalnya saja Jumat Kliwon dengan Rabu Kliwon tentu berbeda. Demikian juga Senin Pahing dan Senin Wage akan berbeda penghitungannya. Namun untuk nama, biasanya yang diutamakan adalah hari. Jika nama yang diberikan ternyata sudah ada yang punya dan jarak tempat tinggalnya dekat, maka akan dicari nama lainnya.
Dengan kata lain, hitungan yang ada di atas adalah hitungan yang sudah disederhanakan sehingga bisa digunakan kaum mana saja dengan tanpa harus utak-atik gatuk nama hari dan nama hari pasaran. Sebagai informasi, setiap hari dan hari pasaran mewakili angka tertentu yang tentunya lebih pusing jika dijadikan patokan.
Untuk nama sendiri akan berubah jika yang bersangkutan sakit-sakitan atau terkena bala berulang kali. Biasanya nama akan berubah menjadi lebih sederhana dan lebih “ndeso” dibanding nama sebelumnya.
Sebenarnya karena jumlah huruf yang mencapai puluhan, maka ada juga huruf-huruf lain yang identik dengan hari-hari tertentu. Misalnya saja A untuk Kamis. Namun huruf-huruf tersebut biasanya akan dijadikan alternatif saja dari huruf-huruf utama di atas.
Nah, melihat tata cara penamaan ala Gehol ini mudah atau sulit? Yang jelas, nama-nama kami adalah doa-doa terbaik dari orang tua kami.
Keren!!!! heheheee.....
ReplyDeletebagus mas, kalau di Jawa barat juga sama, sebagian tergantung waktu lahir berdasar bulan tapi tidak ada aturan yang mengikat contoh lahir bulan november Novi, lahir bulan Desember Desi, lahir bulan Januari Jono atau Jana, Lahir bulan Pebruari Pebi, lahir bilan september septi atau Asep. Untuk bulan dengan tahun hjriah contoh Muharam= Rahmi, bulan Maulud= Maulana, bulan ramadhan= Soma maksudnya saum, atau Ramadan dan seterusnya
ReplyDelete@WINA PRIVATE COURSE terima kasih bu Guru kunjungannya hehehehe
ReplyDelete@asaz: wah menarik tuh kang ... di saya bulan yang paling berpengaruh dijadikan nama cuma Rhomadon aja kayaknya ... heheheh