“Goyang Karawang” di Lidah

11:46:00 PM Gehol Gaul 4 Comments


Bumbu alami yang kuat menyelimuti tubuh Jambal
Mendengar kata Karawang, maka yang terlintas di benak sebagian besar dari kita dalah goyangannya. Tapi tahukah bahwa Karawang juga bisa menggoyang lidah dengan amat lihai? Tak percaya? Kunjungi saja Pepes Jambal Pak Emin di dekat Bendungan Walahar sana, dijamin lidah Anda akan disuguhi goyangan aneka pepes, sambal, nasi, dan lalapan yang aduhai.

Mengunjungi rumah makan yang selalu ramai ini tak pernah bosan. Saya sendiri sudah lima kali lebih sengaja ke Karawang demi merasakan hidangan yang selalu menimbulkan ekstase tersendiri bagi lidah saya ini. Butuh perjuangan yang lumayan demi menikmati pepes jambal yang rasa dan kualitasnya sempurna ini. Selain harus menyusur tol Jakarta-Cikampek dan keluar di pintu Tol Karawang Timur, antrian yang mengular di tempat makan yang dituju juga telah menunggu.

Sembari menunggu hidangan lengkap, lihat betapa menggoda sambal, lalapan, dan kelapa mudanya!

Mengunjungi Pepes Jambal Pak Emin harus ekstra sabar, apalagi jika datang saat jam makan tiba. Jangan heran jika paling cepat kita akan disuguhi oleh pelayannya setengah jam lamanya. Namun saya berani bertaruh, rasa lelah dan mungkin kesal menunggu akan hilang saat merasakan empuk dan harum pepes jambalnya serta rasa pas sambal hijaunya. 

Kehebatan dari resep rahasia Pak Emin adalah membuat pepes Jambal yang harum, tidak ada lagi bau amis yang terasa. Daging Jambalnya sangat empuk dan bumbu yang menyelimutinya terasa hingga ke bagian dalam. Harumnya ikan, bumbu, dan daun pisang pembungkusnya terasa sekali saat dihidangkan. Paduan bumbu alami yang dikombinasikan dengan cara memasak yang sangat alami mungkin menjadi salah satu kuncinya. Padahal, Jambal alias Patin adalah salah satu ikan yang paling sulit dihilangkan bau amisnya. 
Inilah proses membumbui si Jambal sebelum direbus dan dipanggang

Hebatnya lagi adalah sambal hijau buatannya tak terasa pedas di lidah. Sambalnya terasa begitu pas berpadu dengan daging Jambal dan aneka lalapan khas Sunda. Saya jamin meski Anda tak suka pedas, maka sambal yang disajikan akan tandas. Eksplorasi lidah Anda dengan aneka lalapan yang ada mulai dari daun poh-pohan, kacang panjang, terong, ketimun, hingga petai. Jangan lupa juga bahwa nasinya terasa sangat pas kadar airnya, tidak lembek namun juga tidak keras. Karena dimasak memakai kayu, maka nikmatnyapun pasti melebihi yang biasa kita santap. Saya pastikan Anda akan berulangkali tambah nasi!

Jika tidak suka ikan, maka ada pepes ayam yang tak kalah nikmatnya yang disediakan oleh Pak Emin. Bahkan kaum vegetarianpun bisa dengan bebas menikmati salah satu pepes yang ada di rumah makan yang bangunannya paling sederhana dibandingkan dengan restoran dengan menu serupa. Pepes jamur payung yang disediakan sama bumbunya dengan pepes Jambal dan pepes ayam.

Jika ada mitos bahwa makan di tempat akan berbeda dengan makan makanan yang dibungkus, maka hal itu mental oleh Pak Emin. Sudah berulang kali saya membawa puluhan pepes jambal buatannya dan tetap nikmat disantap. Bahkan hingga keesokan harinya. Sekali lagi, kealamiahan bumbu dan cara mengolah mungkin kunci kenapa pepes dan sambalnya kuat beberapa hari.

Daging yang lembut berbalur bumbu memiliki kata "sempurna"

Menengok dapur tempat ribuan pepes dipanggang sebelum disantap pengunjung (percaya atau tidak disinipun pengunjung antri demi membawa si Jambal ke rumah)

Peralatan masak yang sederhana menambah rasa nikmatnya pepes Jambal

Yang membuat kaget, harga yang harus dibayar demi memperoleh “goyang karawang” di lidah tersebut amatlah terjangkau. Sebagai perbandingan, saya dan keluarga yang berjumlah tujuh orang menghabiskan sembilan pepes Jambal, nasi, sambal dan lalapannya, dua es teh manis, dua es jeruk, dan tiga es kelapa muda asli (bukan es kelapa muda dalam gelas, tetapi masih berbentuk kelapa) ditambah dengan membungkus 10 buah pepes jambal lengkap dengan lalapan dan lima bungkus sambal hijau harganya tidak sampai 200 ribu rupiah! Murah bukan?

Lihat Pepes Jambal Pak Emin di peta yang lebih besar

4 comments:

  1. wah masaknya masih pake kayu, pastinya aromanya jadi menggoda

    ReplyDelete
  2. wuih sangat menggoda gan ...
    silakan aja dateng dijamin ...
    maknyus ala Bondan!!!
    hahahaha

    ReplyDelete