Kasinoman: Budaya Leluhur Gehol yang Diadopsi Wedding Organizer

9:27:00 AM Unknown 2 Comments


Masyarakat Gehol adalah masyarakat komunal yang mementingkan kebersamaan - setidaknya dahulu. Dalam membangun infrastruktur baik publik maupun pribadi, maka kajak, liliuran, dan kerid yang dijadikan instumen. Sementara saat berbagi kebahagiaan baik saat menikahkan maupun mengkhitankan, maka kasinomanlah yang dijadikan ajang berbagi tugas.

Menurut laman Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat, kasinoman berasal dari kata sinom. Kata sinom sendiri memiliki makna daun asam muda. Makna daun asam muda ini kemudian diperluas menjadi sekelompok anak muda yang dinamis dan kreatif. Dengan kata lain, kasinoman merupakan sekumpulan anak muda yang dinamis dan kreatif dalam menyukseskan penduduk yang sedang melaksanakan pernikahan atau khitanan.

Para pemuda dijadikan pilihan menjadi pasukan kasinoman masuk akal karena tenaga mereka masih kuat untuk mengelola manajemen tuan hajat yang bisa berjalan 24 jam selama 3 hari berturut-turut. Para pemuda yang menjadi punggawa kasinoman inilah yang bertanggung jawab menjaga harkat dan martabat tuan hajat di mata khalayak. Jika kinerja para pelaku kasinoman melenceng dari norma-norma umum yang berlaku di masyarakat Gehol, maka nama baik tuan hajat terkadang menjadi gunjingan hingga beberapa generasi.

Para pemuda yang menjadi ujung tombak kasinoman tetap dipimpin oleh orang-orang tua yang bertanggung jawab di bidang masing-masing berdasarkan pengalaman mereka. Jika para pemuda kasinoman memegang hal-hal remeh seperti menyediakan air, menyambut tamu, menghidangkan makanan, dan berjaga hingga malam, maka para pemimpin kasinoman memiliki tanggung jawab berat. Mereka akan dibagi menjadi beberapa ketua yang mengepalai bidang-bidang vital seperti ketersediaan daging, makanan, dan tata-tertib acara. Di atas semuanya, ketua kasinoman menjadi tokoh sentral dalam menyukseskan hajatan.

Beda Kasinoman dengan Wedding Organizer
Jangan berharap bahwa para punggawa kasinoman mulai dari yang muda hingga yang tua dan bahkan ketuanya santai saat menjalankan tugas mereka. Jika tuan hajat merupakan tokoh desa atau pejabat penting dengan sekumpulan saudara-saudara yang juga sok penting, beban mereka akan berkali-kali lipat. Selain menyukseskan acara hajatan, menjaga martabat mereka yang merasa penting tentu sangat susah dilakukan. Apalagi jika para keroco yang merasa menjadi raja ikut-ikutan mengatur meski ucapannya hanyalah angin lalu balaka.

Pun jika ada punggawa kasinoman yang bekerja di bawah standar, maka tuan hajat tidaklah bisa bebas menuntut mereka untuk meningkatkan kinerja. Jika wedding organizer atau event organizer bisa dikomplain dengan bebas - termasuk dimaki - saat pekerjaan mereka tidak memuaskan maka para punggawa kasinoman tidak bisa diperlakukan serupa. Bagaimanapun, kasinoman bersifat sukarela dan tidak ada paksaan karena selain tetangga, sebagian besar pelakunya adalah saudara atau teman dekat tuan hajat. Sekali saja para pelaku kasinoman dan tuan hajat berselisih, hal tersebut bisa mengguncang jagat pergosipan di Gehol. 

Meski bersifat sukarela, banyak para punggawa kasinoman yang memiliki dedikasi luar biasa tinggi dan loyal. Mereka akan dengan semangat tanpa lelah mau memroses daging mulai dari mentah hingga siap dimasak oleh para juru masak. Para punggawa kasinoman juga akan dengan rela menunggu tamu-tamu tuan hajat menyantap segala hidangan yang ada sambil menahan lapar. Bagi mereka, kesuksesan melayani tamu merupakan kebahagiaan tersendiri. Sayang, hal ini tidak terjadi dalam birokrasi kita. Ibarat perang, pelaku kasinoman adalah pemasok logistik. Bisa dibayangkan jika sekali saja mereka lupa memasok untuk tamu bukan? 

Kasinoman sendiri bisa dijadikan parameter seberapa baik dan berarti tuan hajat di mata masyarakat. Makin banyak pelaku kasinoman, maka semakin baik dan terpandanglah ia. Jika ia seorang yang baik, maka biasanya itu akan terlihat dari minimnya keluhan para pelaku kasinoman. Namun jika tuan hajat merupakan orang terpandang, maka banyaknya pelaku kasinoman merupakan representasi dari banyaknya kaum yang hendak berbuat jasa pada yang bersangkutan.

Lalu apa yang diberikan tuan hajat kepada para pelaku kasinoman? Hanya terima kasih dan bingkisan sisa-sisa hajatan yang kebanyakan berupa makanan. Bisa juga berupa baju seragam kasinoman dengan kualitas yang lumayan untuk ukuran orang kampung. Tentu saja seiring makin tersiarnya informasi melalui televisi maka kualitasnya makin lama makin baik. 

Semoga saja, kasinoman tidak lantas menghilang karena gengsi dan munculnya WO di kampungku. Karena meski bergengsi, penggunaan wedding organizer sejatinya mencerminkan betapa sudah individualisnya masyarakat kita. WO adalah cerminan pecinta falsafah Adam Smith dalam menjalani kehidupan.


Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf
Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf
Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf
Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf

2 comments: