Melihat Potensi Gehol

9:15:00 AM Gehol Gaul 4 Comments

Akhirnya ada waktu untuk Gehol.

Gehol dengan keadaannya yang serba minim, ternyata jika dilihat dengan seksama memiliki sejumlah keunggulan. Negeri yang peradabannya sangat dibantu oleh Cigunung ini ternyata memainkan peranan kunci bagi desa sekitarnya.

Salah satu yang sangat berharga dimiliki oleh Gehol adalah Cihirup. Sumber air yang hadir sepanjang tahun ini menghidupi sekitar 5 desa. Jika saja Gehol mampu melobi pemerintah daerah untuk mengelolanya atau minimal memiliki hak sebagai pemilik, maka bukan tidak mungkin hasilnya secara materil sangat besar. Bukan sekedar air gratis seperti sekarang.

Potensi air bersih ini kian tinggi seandainya Gehol dan pemerintahnya mau mengundang para investor untuk menanamkan modalnya. Dengan kapasitas mata air yang besar, maka bukan tidak mungkin industri air mineral bisa dilakukan. Selain menyerap tenaga kerja lokal, keuntungan pajak dan restribusi serta geliat ekonomi di sekitarnya bisa kian meningkat.

Hal kedua yang bisa dijadikan salah satu sarana Gehol menangguk keuntungan adalah Petahunan dan irigasi yang meliputinya. Jika selama inipemerintah desa dan daerah abai dengan hal ini dan memang begitu keadaannya, maka bisa saja pengelolaan lebih teratur bisa dilakukan pihak ketiga. Dari sinilah keuntungan itu bisa didapat. Dengan pengairan yang lebih profesional dan teratur bukan hal yang susah meminta retribusi kepada para petani. Termasuk mereka yang ada di desa lain. Melihat kemampuannya saat ini, minimal 3 desa yang bisa diairi oleh irigasi.

Yang sering disadari namun teracuhkan adalah fakta bahwa Gehol merupakan jembatan penghubung antara beberapa desa menuju kota. Dengan kondisi sebagai satu-satunya akses, seharusnya bisa dimanfaatkan Gehol untuk "membajak" kaum desa yang akan ke kota. Jika mereka ke kota hanya untuk sekedar membeli keperluan dapur, entah apa sebabnya tidak satupun warga Gehol menyediakan bumbu dapur di jalur akses tadi. Padahal dengan keuntungan mengenal karakter serta jarak yang dipangkas, maka bukan hal yang sulit merebut konsumen pedesaan yang selama ini ke kota.

Seandainya ketiga hal itu saja bisa dioptimalkan, maka kesejahteraan masyarakat Gehol bisa meningkat dari taraf yang sekarang ini. Hanya saja hal ini sangat sulit terwujud mengingat mental pamong yang sempit sekaligus miskin inovasi. Ditambah lagi pusaran ekonomi dan modal di Gehol yang feodalistik. Maka jikapun hal diatas terlaksana bisa dipastikan yang kaya akan makin kaya dan yang miskin kian terpinggirkan.

Solusi yang harus dilakukan adalah dengan mengoptimalkan desa seabagai wadah sekaligus lembaga ekonomi pelindung masyarakat. Jika saja mau, maka desa sesungguhnya bisa saja mengelola Cihirup, irigasi sekaligus meramaikan jalur akses tadi. Mengenai modal, desa tentu tidak kekuranga sebab hampir tiap tahun puluhan juta dikucurkan pemerintah. 

Jika saja modal itu dikelola dengan semangat dari, oleh dan untuk rakyat maka tidak ada lagi kabar mengenai dana pinjaman yang dipinjam rakyat namun tidak pernah kembali. Sebab dengan kemampuan desa bertransformasi menjadi mesin usaha, kecukupan dasar rakyat bisa diayomi desa. Bukankah selama ini rakyat meminjam untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka?




4 comments:

  1. Ibarat hidup dekat mata air tp tetap merasa haus.

    ReplyDelete
  2. yoyoy bro ... kelaparan di lumbung padi

    ReplyDelete
  3. Bangun pasar desa dpt mengarahkan warga ke arah wirausaha

    ReplyDelete