Gunung Geulis, Penjaga Gehol yang Kian Pucat

1:17:00 PM Gehol Gaul 8 Comments

Gehol dianugerahi banyak karunia Tuhan dari segi geografis. Dengan lokasi yang dikelilingi bukit dan dialiri sungai besar, Cigunung, maka seharusnya kemakmuran warga Gehol bukan sekedar impian.

Kebotakan G. Geulis


Sayangnya, karunia besar tersebut tidak diimbangi dengan komitmen kuat menjaga lingkungan demi masa depan. Perilaku yang serakah mengeksploitasi kekayaan alam membuat lingkungan sekitar Gehol kian menyedihkan.

Udara Gehol kini teramat panas terutama saat musim kemarau datang. Kian sedikitnya pohon yang memayungi karena dijadikan bahan bangunan, kayu bakar dan keperluan lainnya menjadi salah satu sebabnya. Keserakahan kian telihat jika melihat sebagian besar bukit yang mengelilingi Gehol tandus.

Gunung Guelis merupakan salah satu yang paling mencolok. Berdiri tegak di samping Bendungan Petahunan membuatnya mudah terlihat. Persisi seperti bidadari di tengah kerumunan kurcaci. Tegak anggun dengan pesona yang meski menua dan memudar namun tetap memikat.

Sisa-sisa Kecantikan G. Geulis

Keanggunan Gunung Geulis sekaligus juga kekhawatiran besar bagi warga Gehol. Sebab karena tandusnya, setiap kemarau sebagian bukitnya seolah akan ambruk menindih Bendungan Petahunan. Bisa dibayangkan akibatnya, jika sungai yang meski kini kian menyusut airnya, aliran yang melewati Bendungan Petahunan akan tertutup sehingga rentan menyebabkan banjir.

Dalam keadaan normal, gunung ini adalah sumber pesona Gehol yang banyak diliputi hawa mistis. Dari namanya saja, sudah terlihat betapa gunung ini erat kaitannya dengan sosok perempuan. Geulis adalah bahasa Sunda yang memiliki arti cantik.

Mistisisme memang tak pernah lepas dari kehidupan warga Gehol. Namun, semenjak warga Gehol merasa lebih beriman, maka tradisi dan tetek-bengek mistis dilupakan dan dianggap sebuah keburukan semata.

Hal itu juga yang membuat Gunung Geulis kini merana. Sebab segala tabu yang dahulu ada mengenainya diterobos dengan angkuh oleh Gehol generasi kini. Tak ada lagi hutan terlarang, tak ada lagi kawasan angker. Semua boleh dan bisa diterobos demi kebahagiaan manusia. Sebuah sikap serakah yang hanya bersifat jangka pendek.

Akhirnya Gunung Geulis terluka parah karena sikap egois dan serakah warga sekitarnya. Pepohonan telah dibabat hingga yang tertinggal hanya berupa bukit tandus botak yang menyilaukan mata tatkala pagi dan siang. Keangkerannya sebagai tempat bertapa, konon di puncaknya ada batu petapa, takluk oleh kekuatan yang lebih dahsyat. Kekuatan terdahsyat yang dimiliki manusia, yaitu keserakahan.

Dalam keadaannya yang masih meranapun, Gunung Geulis tetaplah cantik sebagaimana namanya. Letaknya yang seolah menjaga Petahunan tentu menjadikannya sangat eksotis. Semoga eksotismenya tetap ada hingga semua warga sadar akan kecantikannya.


*Terima kasih kepada teman-teman Gehol Community atas fotonya.

8 comments:

  1. Keren deskripsinya Kang!

    ReplyDelete
  2. Barangkali karena kita kurang peduli, kurang mencintai gunung Geulis. Salam kenal mas, mampir juga dan jadi teman di blog saya. Salam Indonesia

    ReplyDelete
  3. Ded...gmn klo narasi kamu di bikin semacam tabloid mingguan khusus untuk warga jetak,mengomentari,mengkritik dan memberi masukan tentang fenomena sosial dan lingkungan hayati warga gehol dan wilayah sekitarnya.Semua karya nt bisa di posting ke princess zetak ade saya,untuk kemudian dibikin lembaran2 yang menarik,saya yakin kamu bisa lebih mengembangkannya.

    ReplyDelete
  4. "MELIHAT GEHOL DENGAN IMTAK DAN IPTEK"
    {KANG RIES}

    ReplyDelete
  5. bisa aja sih ...
    cuma berani gak tanggung akibatnya ...
    maklum di kampung masih sensitif kalo nulis ngomong kritis ...

    ReplyDelete
  6. kalo dibikin tabloid lebih baik. ini awal yabisa kita masukin sebagai agenda Kas Gc. insya Allah ada lah buat sedikit kontribusi nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. heuheuheu yakin ada baca anak-anak gehol?

      Delete