TV dan Tobat Ramadhan


Ilustrasi

Ramadhan sebentar lagi tiba. Semua ummat Islam mencanangkan Ramadhan sebagai tambang amal dan ibadah. Maka semua diubah sejak beberapa hari menjelang puasa. Yang tadinya cerewet menjadi pendiam, yang tadinya seksi kini bergamis, yang jarang ke mesjid kini itikaf, dan yang tadinya malas kini kian malas.

Karena demam Ramadhan dan tobat malanda, maka lahan ini digunakan televisi. Tentu ada dua pihak yang untung. Yang pertama adalah mereka yang saat puasa menjadi kian malas dan ingin menambah iman, dan tentu saja pihak televise dan pedagang yang memasarkan program dan produk.

Jedor: Permainan Punah dari Gehol


Skema Permainan Jedor
Di Gehol sebelum listrik merajalela menyuguhkan hiburan, bermacam permainan kreatif pernah singgah dan menghiasi hari-hari bocah-bocah bertelanjang kaki di sana. Salah satu yang sudah lenyap dan hampir hilang dari ingatan adalah Jedor. Jedor adalah sebuah permainan kreatif dengan memanfaatkan seratus persen hadiah alam.

Untuk bermain Jedor dibutuhkan minimal dua orang. Masing-masing hanya bermodalkan biji asem jawa dan batu bulat. Alat lain yang dibutuhkan cuma penghalang biji asem sekaligus sasaran tembak. Permainan ini mirip dengan bowling, pemain menggelindingkan batu bulat agar mengenai penghalang yang biasanya memanfaatkan batu bata atau batu tipis yang bisa berdiri.

Nihil Pemurung di Bantimurung

Air Terjun Bantimurung

Jika mengunjungi Sulawesi Selatan, jangan pernah lewatkan mengunjungi Bantimurung. Wilayah ini telah menjadi sebvuah kawasan wisata yang secara lengkap bernama Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Daerah ini selain memiliki kawasan yang memiliki air terjun indah, taman khusus aneka kupu-kupu juga berpuluh gua. Mengingat daerah ini merupakan daerah karst, maka tak heran jika menemukan banyak gua.

Mbah Jantip


Ilustrasi Dukun

Menjadi kaya adalah idaman setiap manusia, tak terkecuali manusia Gehol alias Jetak. Karena pekerjaan bertani lebih banyak merugi, maka merantau jadi pilihan. Sayangnya, susah payah merantau belum juga menghasilkan. Akhirnya ada saja sedikit orang yang mencoba jalan pintas.

Tersebutlah Mbah Jantip, dukun sakti berasal dari antah-berantah yang bertugas mengayomi sesama mampir ke Gehol. Ketidakjelasan asal-usul adalah wajib bagi dukun sakti, sebab semakin misterius ia berasal semakin banyaklah spekulasi bisa dikembangkan. Akhirnya makin terbiuslah kaum miskin yang ingin cepat kaya.

Melunturnya Nilai Aktivis


Ilustrasi Rusuh Demonstrasi

Saat SD dahulu, tak pernah terbayangkan ada yang namanya demonstrasi. Layar televisi, radio, dan majalah langganan sekolah tak sekalipun menyebutkan kegiatan tersebut. Semua kritik dan saran selalu ditampung di kotak saran yang selalu disediakan tiap instansi. Bila tak memuaskan, toh Sang Presiden kita waktu itu selalu siap sedia turun menemui rakyatnya. Begitulah dunia damai Indonesia waktu itu, setidaknya dalam alam pikiran kami anak sekolah dasar di kampung.

Memasuki SMP, kegaduhan menyapa negeri hingga pelosok. Tercatat kota kecilku, Bumiayu, menjadi salah satu ajang kerusuhan dan penjarahan yang tentu saja memilukan. Setidaknya berpuluh toko yang entah mengapa jadi sasaran utama para penjarah. Lalu kata demontrasi dan demontran terasa begitu akrab di telinga. Semua media, kecuali majalah dan buku sekolah, begitu gamblang mendeskripsikan apa itu demontrasi.