Jedor: Permainan Punah dari Gehol

2:56:00 PM Unknown 0 Comments


Skema Permainan Jedor
Di Gehol sebelum listrik merajalela menyuguhkan hiburan, bermacam permainan kreatif pernah singgah dan menghiasi hari-hari bocah-bocah bertelanjang kaki di sana. Salah satu yang sudah lenyap dan hampir hilang dari ingatan adalah Jedor. Jedor adalah sebuah permainan kreatif dengan memanfaatkan seratus persen hadiah alam.

Untuk bermain Jedor dibutuhkan minimal dua orang. Masing-masing hanya bermodalkan biji asem jawa dan batu bulat. Alat lain yang dibutuhkan cuma penghalang biji asem sekaligus sasaran tembak. Permainan ini mirip dengan bowling, pemain menggelindingkan batu bulat agar mengenai penghalang yang biasanya memanfaatkan batu bata atau batu tipis yang bisa berdiri.

Permainan ini pada intinya mempertaruhkan biji asem jawa. Banyaknya biji asem sesuai kesepakatan, namun biasanya lima buah biji asem jawa adalah minimal permainan ini dimulai. Sedangkan untuk menentukan siapa yang berhak menggelindingkan batu menembak sasaran, dilakukann dengan menentukan start sendiri. Pemain akan melemparkan batu bulat miliknya menjauh dari sasaran tembak. Siapa yang terjauh dialah yang berhak.

Ini merupakan sebuah tanda bahwa para pemain Jedor sangat menghormati siapapun yang memiliki keberanian mengambil risiko. Mengingat siapapun yang melemparkan bola bulat paling jauh, maka kesempatannya untuk kalah tentu akan besar. Namun tentu saja para pemain harus mengukur kemampuan membidik sendiri. Jika memang kemampuan bidiknya tidak mumpuni, maka disarankan lemparkanlah batu bulat tidak terlalu jauh dari sasaran. Tentu saja ada batas minimal terdekat agar kecurangan bisa dihindari.

Sang pemenang pada putaran pertama juga akan menunjukkan jiwa kesatria dengan melemparkan bola bulatnya lebih dulu. Biasanya sang pemenang akan melemparkannya sejauh mungkin demi mendapatkan giliran pertama menembak. Hal ini juga untuk memberikan kesempatan kepada yang kalah agar bisa membidik lebih tepat alias bisa menang.

Adapun kemenangan dalam permainan ini diraih jika bola bulat dapat merebahkan penghalang alias sasaran tembak. Maka semua biji asem jawa yang ada dibalik penghalang berhak menjadi milik pemenang. Permainan akan berlanjut sesuai kesepakatan tentunya.

Jika memang bola bulat teramat jauh dari sasaran, maka membidik sasaran bisa dicicil. Artinya, pada kesempatan pertama sang penembak bisa saja sekedar menggelindingkan batu bulatnya ke tempat yang lebih dekat sekaligus strategis untuk menembak. Tentu saja lemparan berikutnya hanya bisa dilakukan setelah lawan menggelindingkan bola bulatnya terlebih dahulu. Yang paling penting, jika sasaran bidik masih berdiri alias lawan tidak mampu membidik.

Jedor kini tentu saja telah tiada. Berganti dengan game komputer, TV, atau minimal sepeda. Berita baiknya, pemilik pohon asem tak perlu lagi menghardik anak-anak yang melempari buah asemnya agar bijinya bisa dikumpulkan untuk bermain Jedor. Selamat tinggal Jedor.

0 comments: