TV dan Tobat Ramadhan

11:23:00 AM Unknown 2 Comments


Ilustrasi

Ramadhan sebentar lagi tiba. Semua ummat Islam mencanangkan Ramadhan sebagai tambang amal dan ibadah. Maka semua diubah sejak beberapa hari menjelang puasa. Yang tadinya cerewet menjadi pendiam, yang tadinya seksi kini bergamis, yang jarang ke mesjid kini itikaf, dan yang tadinya malas kini kian malas.

Karena demam Ramadhan dan tobat malanda, maka lahan ini digunakan televisi. Tentu ada dua pihak yang untung. Yang pertama adalah mereka yang saat puasa menjadi kian malas dan ingin menambah iman, dan tentu saja pihak televise dan pedagang yang memasarkan program dan produk.
Televisi menyajikan aneka produk dan program yang diklaim dapat meningkatkan iman dan taqwa seseorang. Maka sejak sahur hingga buka, beragam acar bertajuk Ramadhan mengudara. Menjejali pikiran anak-anak yang sedang berbaring menahan lapar dan menunggu buka. Juga merasuk kea lam sang Ibu yang meski sibuk mengatur menu puasa namun dengan segenap hati menyempatkan menonton. Televisi juga jadi bahan relaksasi kaum bapak yang kecapean bekerja dan menunggu buka.

Maka televisi juga menjadi teman paling dipercaya untuk mengumumkan saat berbuka dan imsak. Programnya menjadikan salah satu bahan pembicaraan di Mushola saat ustadz berceramah. Bahkan pada saat Ramadhan menua, TV adalah satu-satunya yang bisa dimaafkan alasannya sehingga seseorang malas taraweh. Dan beruntunglah ada TV, sebab para majikan yang ditinggal pembantu punya teman menghabiskan waktu dan berbagi lelah.

Menjelang Lebaran, maka TV adalah sarana lain selain HP untuk berkomunikasi dengan sanak saudara dalam berlebaran. TV akan tetap menyala saat menerima tamu Lebaran. Maka saat bersilaturahmi, obrolanpun kian mengalir berkat ragam acara dalam TV. Saat itu, artis yang semasa lebaran bergamis, kini menjadi seksi kembali meski masih tertutup.

Saat Lebaran usai, maka masyarakatpun bereforia apalagi yang lulus puasa sebulan penuh. Surga seolah melambai-lambai di depan mata menyambut mereka di hari akhir nanti. Karena telah melihat surga, maka cerewet kembali lagi. Seksi kini kembali wajib. Ke Masjid kini hanya saat malam Jumat.

Kehidupan berputar kembali. Bekerja kembali giat sebab selama Ramadhan dan Lebaran tabungan habis terkuras. Maka tobatpun bersinggungan dengan kebutuhan. Dan kebutuhan mengalahkan segalanya. Kehidupan berjalan seperti sediakala, dimana yang serba ideal susah ditemukan.

2 comments:

  1. catatan yang menarik ,,, program Tv terkadang meninabobokan kita untuk berbuat sesuatu yang seebtulnya adalah kesempatan besar kita untuk melakukan dengan berlipat ganda pahalanya,,,

    #blogwalking siang

    ReplyDelete