Misteri Kepala dalam Jembatan
Jembatan Cigunung |
Saat negeri ini masih
mengandalkan rakit untuk menyeberang sungai, maka datanglah insunyur-insinyur
Barat. Para insinyur tersebut memperkenalkan
pembangunan jembatan. Karena kebanyakan dari mereka adalah orang Belanda maka
nama jembatan di kampungku bernama brug. Kata ini berasal dari burg, yang di Negeri Kincir Angin sana berarti jembatan.
Lalu berlombalah seluruh negeri
membangun brug, eh jembatan.
Sayangnya karena minimnya pengalaman dan tenaga ahli, maka jembatan yang dibuat
masih lebih sering rusak dan tak tahan lama. Maka bertanyalah warga kepada para
meneer tersebut.
“Bagaimana cara yang ampuh agar
kami bisa membangun jembatan yang kuat dan awet?” demikian ungkap salah satu
tetua kampung yang paling disegani dan punya keberanian berbicara dengan Bangsa
Bule.
“Dengan ini!” jawab salah seorang
meneer yang juga insinyur tersebut
sambil menempelkan jari telunjuknya tepat di jidatnya.