Ironi di Seberang Resto Cepat Saji
Ilustrasi (kompas.com) |
Seorang bocah yang meski bernama,
namun namanya takkan masuk sejarah apalagi kini ia telah meninggal. Sebuah
kejadian yang telah kuprediksi sejak pertama kali melihatnya.
Ia berada disana, di pertigaan jalan
tepat di garis penyeberangan, seharian - sejak pagi hingga kemudian jalanan
sepi. Sang Ibu menemani sambil sesekali memberikan cairan putih dalam botol
yang diperuntukkan untuk menampung air susu formula. Jikapun benar air putih
itu susu, kuyakin takarannya tak sesuai dengan kebutuhan si Bocah yang sudah
almarhum tersebut.
Si Bocah juga ditemani kakaknya,
aku duga demikian melihat kemiripan fisik dan kelakuannya kemudian saat Sang
Ibu tak ku lihat lagi. Pergi entah kemana.