Nyobain BBM for Windows Phone

ByUnknown

Nyobain BBM for Windows Phone

Tampilan awal Akhirnya BBM mampir di Windows Phone ane. Kebetulan ane pake Lumia 625 dan daftar program beta kira-kira seminggu. Ane dikirimi link download hari ini (18/7/2014). Tampilan Kontak BBM Kalo menurut anesih, overall gak ada problem berarti di BBM for WP ane....Read More

Horeee Brazil Menang, Pendukung Jokowi Girang!

ByUnknown

Horeee Brazil Menang, Pendukung Jokowi Girang!

Hampir saja, ya hampir saja. Hampir saja skuad Brazil memihak pasangan nomor satu di pilpres kali ini. Hal ini gara-gara Kang Marcelo yang baru meraih La Decima di bawah arahan Don Carleto sang maestro dari Itali masuk dalam buku rekor sebagai orang pertama...Read More

Debat Jokowi dan Budaya "Tektek" di Gehol

Ada yang menarik dari sesi debat pertama capres dan cawapres semalam, terlalu percaya diri, mau belajar, dan "tektek". Mari kita lihat dari sudut sederhana tanpa memberikan skor menang kalah.

Yang pertama yang patut diwaspadai semua orang yang hendak berdebat tentu saja adalah kepercayaan diri yang terlalu berlebih. Sejak sebelum debat dimulai, kubu Pak Prabowo-Hatta selalu bersuara jumawa bahwa calonnya adalah jago pidato dan biasa berdebat. Hal ini bahkan ditegaskan oleh Pak Mahfud MD bahwa mereka tidak memberi porsi sedikitpun untuk menyiapkan kandidat mereka dalam menghadapi debat semalam.

Hasilnya bisa ditebak, Pak Prabowo-Hatta tidak selugas saingannya dalam berdebat. Tentu saja hal ini bukan karena mereka tidak menguasai materi. Bagi saya, hal ini semata karena mereka kurang latihan. Bagaimanapun, waktu dalam berdebat dibatasi sehingga sangat berbeda dengan pidato. Selama ini, Pak Prabowo sangat jago berpidato dan tentu saja tidak ada batasan waktu yang diterapkan kepada Beliau.

Hal kedua yang patut diperhatikan adalah kemauan untuk belajar dari pasangan Jokowi-JK. Hal ini mereka lakukan bahkan dengan "mengorbankan" seharian penuh tanpa berkampanye. Kubu Jokowi-JK dengan tegas mengatakan bahwa mereka melakukan latihan untuk berdebat. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini menunjukkan kelemahan kubu Jokowi-JK. Namun bagi saya pribadi, ini menunjukkan bahwa mereka menyadari kekurangan mereka dan mau memperbaikinya. Terbukti, saat berdebat mereka tampil lugas dan mampu menjawab dengan bernas apa yang ditanyakan. Jadi, "alah bisa karena biasa" berlaku bukan?

Yang paling menarik dari sesi semalam adalah terkait budaya Gehol yaitu "tektek". Hal ini bermula dari "nongol"-nya kertas berisi doa dari jas Jokowi. Kebetulan, contekan doa tersebut diklaim berasal dari Ibunda Jokowi. Saya pribadi, waktu kecil sering meminta hal yang sama kepada ibu, bapak, dan nenek saya. Bahkan jika diperlukan, kepada orang yang paling berpengaruh secara spiritual di kampung saya. Bekal itu disebut "tektek".

"Tektek" sendiri biasanya berbentuk doa yang bisa berwujud doa dalam kertas seperti Pak Jokowi punya atau dibacakan melalui media air lalu diminum. Dalam perspektif spiritual, hal ini sering dinilai gibah alias sedikit musyrik. Namun bagi saya pribadi, meminta "tektek" tidak seekstrim itu. "Tektek" hanyalah sebuah restu orang tua atau yang dituakan dalam media lain yang diharapkan pemegangnya selalu menyertai saat pertandingan atau kompetisi.

Meski debat semalam belumlah sebuah final, namun banyak hal yang bisa kita petik. Yang terpenting, kedua pasang kandidat memiliki komitmen yang tinggi kepada rakyat Indonesia.

Berebut Capres di Socmed

ByUnknown

Berebut Capres di Socmed

Beberapa waktu ini, semua orang baik sadar atau tak sadar telah terhanyut dalam timangan pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia. Memilih capres! Saat capres-cawapres sudah dideklarasikan dan disahkan oleh KPU, makin ramailah suasana kampanye. Semua kampanye baik yang bersifat membangun maupun negatif riuh-rendah...Read More

Jokowi, Prabowo, dan Para Cukong

ByUnknown

Jokowi, Prabowo, dan Para Cukong

Sejak saya kecil, orang kaya dipandang sebagai makhluk mengawang yang susah dijangkau. Dalam diri para pemilik modal tersebut, melekat aneka keistimewaan yang sayangnya makin menjauhkan mereka dari jangkauan. Ketika berhadapan dengan orang kaya, kalimat yang selalu dibisikan adalah "Jangan macam-macam!" Orang kaya dengan...Read More