Awas Duit Cupang!



Ilustrasi
Di kampungku Gehol sana, ada sebuah ajaran mengenai hak seseorang yang unik dan meresap hingga kini. Meski dijadikan lelucon saat dewasa kini, namun ajaran dibaliknya tanpa terasa begitu kuat mengakar pada jiwa-jiwa manusia Gehol. Ajaran itu adalah duit cupang.

Saat kecil dulu, ada sebuah ketakutan tersendiri dijadikan korban cupang (pesugihan). Konon, jika seseorang dijadikan korban pesugihan jiwanya akan dijadikan penyangga lemari harta di negeri siluman. Kepala sang korban akan menjadi alas kaki lemari sementara tubuh tiada henti didera cambuk. Tantu saja api dimana-mana, menunjukkan bahwa sang korban pesugihan adalah budak kaum setan di negeri pesugihan alias neraka.

VIVA Baru Nan Berwarna


Scrolling Terus!
Terbiasa dengan vivanews.com selama bertahun-tahun tentu sangat nempel di kepala. Sayang, ketika hendak mereviewnya sudah keburu pindah ke .co.id sehingga tidak bisa menyertakan gambar waktu masih berformat .com.

Saat memakai .com, yang paling lekat di kepala adalah kemudahan memindah tab menu yang ada. Sesuatu yang membuat saya kian mudah memilih kategori berita mana yang paling diminati. Saya akan meletakkannya dibagian atas agar tidak perlu menggerakan maouse terlalu banyak.

Pregpegan: Serbu Pasar Jelang Ramadhan


Pasar Tradisional
Ramadhan adalah anugerah, setidaknya bagi kami anak-anak kampung yang dengan datangnya Ramadhan diperbolehkan menyantap setidaknya telur, jika sedang banyak rejeki, ayampun siap disantap. Sungguh beruntung jika menu nikmat tersebut tersaji selama seminggu penuh. Sebab biasanya menu kami berpuasa berfilosofi kendang. Di awal dan diakhir saja yang nikmat.

Karena semiskin apapaun kami biasa memelihara ayam, maka telur relatif bisa dipenuhi minimal untuk sahur di awal puasa. Namun, untuk kebutuhan lainnya, para orangtua dengan senang hati akan menuju pasar yang terletak  4 km dari kampung kami.

TV dan Tobat Ramadhan


Ilustrasi

Ramadhan sebentar lagi tiba. Semua ummat Islam mencanangkan Ramadhan sebagai tambang amal dan ibadah. Maka semua diubah sejak beberapa hari menjelang puasa. Yang tadinya cerewet menjadi pendiam, yang tadinya seksi kini bergamis, yang jarang ke mesjid kini itikaf, dan yang tadinya malas kini kian malas.

Karena demam Ramadhan dan tobat malanda, maka lahan ini digunakan televisi. Tentu ada dua pihak yang untung. Yang pertama adalah mereka yang saat puasa menjadi kian malas dan ingin menambah iman, dan tentu saja pihak televise dan pedagang yang memasarkan program dan produk.

Jedor: Permainan Punah dari Gehol


Skema Permainan Jedor
Di Gehol sebelum listrik merajalela menyuguhkan hiburan, bermacam permainan kreatif pernah singgah dan menghiasi hari-hari bocah-bocah bertelanjang kaki di sana. Salah satu yang sudah lenyap dan hampir hilang dari ingatan adalah Jedor. Jedor adalah sebuah permainan kreatif dengan memanfaatkan seratus persen hadiah alam.

Untuk bermain Jedor dibutuhkan minimal dua orang. Masing-masing hanya bermodalkan biji asem jawa dan batu bulat. Alat lain yang dibutuhkan cuma penghalang biji asem sekaligus sasaran tembak. Permainan ini mirip dengan bowling, pemain menggelindingkan batu bulat agar mengenai penghalang yang biasanya memanfaatkan batu bata atau batu tipis yang bisa berdiri.