Dukun Presiden dari Gehol


Ilustrasi

Lihat catatan dari Majalah Tempo Online di bawah ini. Cerita ini adalah catatan tertua yang berhasil ditemukan dan merupakan sebuah reportase dari majalah terkemuka di negeri ini.

“Lurah yang Dukun

Ketika gerombolan DI/TII Kartosuwiryo masih merajalela, desa Sindangwangi selalu serba salah. Berbaik-baik dengan gerombolan, dicurigai pihak TNI dan begitu pula sebaliknya. Terakhir di tahun 1952 desa yang terletak sekitar 17 km dari Bumiayu, Kabupaten Brebes ini, dibakar habis pengikut-pengikut Kartosuwiryo. Banyak korban tentu saja. Bahkan para wanita bersuami, gadis ataupun janda sempat dicukur gundul oleh anggota-anggota gerombolan. Begitulah.

Babastudio: Kunci Mengarungi Rimba Maya



Membaca dan melafalkan babastudio.com mengingatkanku pada masa sekolah dulu. Adalah kebijakan ali-baba yang secara sederhana biasa dianalogikan sebagai program ekonomi kerakyatan jaman Orde Lama dulu yang melintas di kepala. Dalam konteks yang berbeda, bagiku ali-baba dan babastudio mencerminkan bagaimana menerapkan transfer pengetahuan.

Babastudio bisa juga saya analogikan sebagai kunci bagi netizen di tengah belantara dunia maya untuk masalah membuat website. Ia adalah rujukan yang bisa dikatakan sahih dan terorganisasi dengan baik dalam membangun eksistensi dan meraih keuntungan di dunia maya. Belantara search engine yang kadang hanya berupa “semak berduri” belaka kini terasa lebih mudah dilalui hanya dengan mengunjungi babastudio.

Ketika Kampungku Beriman

Berebut Benar

Kejayaan masa lalu selalu didengungkan oleh kaum tua untuk memotivasi kaum muda. Sayangnya kejayaan tersebut hanya berupa ucapan dengan bukti sekedar reruntuhan. Meski catatan tentang kejayaan terkadang ada, namun cerita yang sudah termanipulasi hayalan lebih dominan.

Mahsyurnya masa lalu selalu dideskripsikan dengan makmurnya segenap warga, amannya wilayah desa, eratnya silaturahim antarsesama, hingga nihilnya perbuatan aib. Sebuah suasana khas desa yang warganya bukan sekedar berbagai kesusahanm, namun juga kesenangan. Di masa lalu, segenap warga rela berhenti bekerja jika sesamanya berduka dan bersuka ria.

Air Ada Maka Aku Ada



Air dalam Tubuh

Melihat fungsi air bagi kehidupan manusia tidak cukup dan lengkap meski kata-kata tercurah. Namun dengan melihat berbagai tindakan kita dalam keagamaan maupun ritual suci lainnya, akan jelas bagaimana air memainkan peranan kunci dalam kehidupan.

Peranan air kian nyata dalam tubuh kita. Komposisi air dalam tubuh kita sangat kompleks. Lihat saja misalnya fakta bahwa tubuh kita terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan.1 Jika masih kurang, maka lihatlah deretan fakta bahwa sebagian organ-organ tubuh kita sangat memerlukan air. Komposisi air dalam organ tubuh kita adalah 83% darah terdiri dari air, otot manusia memiliki 75% air, otak kita 74% bagiannya terdiri atas air/cairan dan bahkan tulang manusia yang keraspun 22% bagiannya terdiri atas air/cairan.

Tak ada Pemalas di Gehol

Ilustrasi dari (www.p-wec.org)

Saat masih SD dan masih mengaji di salah satu pesantren atau masjid di Gehol, kental sekali nuansa kerja keras dan kemandirian yang ditanamkan para guru kami. Jika kami melakukan kesalahan atau bolos dari mengaji atau sekolah maka hukumannya adalah kerja, kerja dan kerja.

Jaman itu di Gehol alias Jetak sana, banyak sekali pelajaran hafalan. Mulai dari menghafal alfabet, angka, hingga lagu-lagu nasional dan daerah tertentu. Sementara di tempat mengajipun hafalan tidak mau kalah. Dimulai dari menghafal huruf hijaiyah, surat-surat pendek, kisah nabi hingga bacaan sholat menunggu setiap waktu.