“Goyang Karawang” di Lidah


Bumbu alami yang kuat menyelimuti tubuh Jambal
Mendengar kata Karawang, maka yang terlintas di benak sebagian besar dari kita dalah goyangannya. Tapi tahukah bahwa Karawang juga bisa menggoyang lidah dengan amat lihai? Tak percaya? Kunjungi saja Pepes Jambal Pak Emin di dekat Bendungan Walahar sana, dijamin lidah Anda akan disuguhi goyangan aneka pepes, sambal, nasi, dan lalapan yang aduhai.

Mengunjungi rumah makan yang selalu ramai ini tak pernah bosan. Saya sendiri sudah lima kali lebih sengaja ke Karawang demi merasakan hidangan yang selalu menimbulkan ekstase tersendiri bagi lidah saya ini. Butuh perjuangan yang lumayan demi menikmati pepes jambal yang rasa dan kualitasnya sempurna ini. Selain harus menyusur tol Jakarta-Cikampek dan keluar di pintu Tol Karawang Timur, antrian yang mengular di tempat makan yang dituju juga telah menunggu.

Berkah Imlek Bagi Gehol


Meski warga Gehol secara genetis tak memiliki DNA China dan percikannya, namun Imlek tetap memberi pengharapan bagi mereka. Setidaknya dari tanda-tanda alam yang ditunjukkan saat hari raya bangsa China tersebut tiba.
Tahun Baru Imlek
Warga Gehol alias Jetak adalah manusia-manusia yang selalu membaca pertanda dari alam. Sekuat apapun budaya yang memengaruhi mereka untuk lepas dari alam, namun tetap saja alam dan pertanda yang ditampilkannya tidak pernah lepas dari pengamatam warga Gehol. Hampir setiap langkah yang hendak diambil diperhitungkan dengan cermat dan tepat sehingga hasilnya sesuai harapan. Tentu saja usaha yang dilakukan dalam mencapai keinginanpun senantiasa diselaraskan dengan alam juga.

Ki Kabayan Pahlawan Gehol


Ilustrasi Kabayan

Kabayan pasti sudah sangat akrab dalam khasanah dongen masyarakat Indonesia. Namun yang menjadi pahlawan Gehol kali ini jauh dari figur Kabayan dalam dongeng Sunda. Meski mungkin pada masa lalu Kabayan dalam dongeng memiliki peran serupa dalam diri Kabayan yang jadi pahlawan Gehol.

Kabayan di Gehol adalah perangkat desa paling rendah dalam struktur pemerintahan desa. Karena kabayan mungkin terasa “udik”, maka kini jabatan tersebut menjadi urusan umum. Kabayan di Gehol benar-benar mampu menjadi roh pemerintahan di Gehol. Ia lebih merakyat dan lebih popular serta lebih akrab dengan warganya ketimbang para pemangku tugas desa lainnya. Jika Kabayan disukai karena peranannya, maka pemangku yang lain boleh jadi lebih ditakuti daripada disukai.

Liga Lebaran di Gehol

Anak-anak Gehol sedang bertanding






Olahraga tentu tak dapat dipisahkan dari manusia. Sebab selain alat agar tubuh sehat, olahraga adalah sarana untuk menghibur pelaku dan penikmatnya. Dan masyarakat Gehol sebagaimana layaknya manusia biasa tentu juga butuh hiburan. Olahraga, terlebih sepakbola dan bola voli adalah menu hiburan termurah dan terpopuler di Gehol alias Jetak sana.

Gehol sendiri melekat menjadi sebuah identitas bagi masyarakat Jetak karena cintanya Jetak akan olahraga. Gehol adalah akronim dari generasi hobi olahraga. Secara etimologi, gehol susah dipastikan apa namanya. Makna pastinya sendiri hingga sekarang susah disasar.

Pada jamannya, Gehol mampu merajai ajang sepakbola sekecamatan. Namun Gehol masa lalu tetaplah Gehol. Meski mereka jago mengolah bola, sifat lugu tetaplah melekat dalam jiwa mereka. Pernah suatu waktu saat pertandingan antardesa, seorang pemain Gehol kena kartu kuning. Saat wasit mengacungkan kartu, sang pemain Gehol dengan sigap mengambilnya. Bagi sang pemain, pemberian kartu diartikan secara harfiah saja. Diberi berarti yang menerima harus mengambilnya. Lugu!

Cara Unik Menamai Anak di Gehol

Ilustrasi

Memberi nama manusia gampang-gampang susah. Banyak aturan yang mesti dipenuhi agar yang memiliki nama tersebut nantinya bisa hidup bahagia. Karena nama pada dasarnya adalah doa bagi yang menyandangnya.

Bagi warga Gehol alias jetak, Sindangwangi, Bantarkawung, Brebes, Jateng, menamai seseorang memiliki cara unik nan sederhana. Karena pada dasarnya nama adalah sebuah doa orang tua, maka penamaan anak-anak Gehol sebisa mungkin mengandung harapan agar kelak sang anak hidup lebih baik dari para orang tuanya.

Penamaan di Gehol jaman aku kecil dan sebagian warga masih memakainya hingga kini berpatokan pada hari lahir. Di Gehol, hari lahir seseorang akan mudah ditebak berdasarkan nama mereka. Sebab nama hari akan identik dengan huruf depan sang empunya nama.

Berikut adalah patokan dasar bagi seseorang dalam memberikan nama di Gehol. Jika si bocah lahir Senin maka nama depannya akan dimulai huruf R. Kalau lahir Selasa nama akan dimulai dengan huruf C. Untuk Rabu, maka nama akan dimulai huruf T. Kamis, nama sang anak diawali huruf S. Jumat maka nama akan dimulai dengan huruf D. Untuk Sabtu dan Minggu maka nama warga Gehol akan dimulai huruf W dan K.