Sisa Kebaikan Soeharto di Gehol
Jembatan hasil AMD di Gehol yang roboh (suaramerdeka.com) |
Sampai tahun 90-an, lalu-lintas yang bisa dilalui dengan mobil dan motor dari dan menuju Gehol sangat terbatas. Praktis, Gehol adalah perhentian terakhir yang mampu dilalui mobil. Motor dapat melalui desa sebelah utara Gehol alias Jetak (kawasan utara Gehol adalah kawasan yang dipenuhi hutan, bukit, sawah dan beberapa kampung) dengan terlebih dahulu mengikatkan rantai di roda dan menanamkan segenap semangat di penegemudi dan penumpangnya.
Masa-masa itu, ke pasar Bangbayang yang hadir empat hari sekali terasa penuh perjuangan. Banyak dari warga yang memilih berjalan kaki demi menghemat biaya. Selain itu, kondisi jalan yang berbatu dan penuh lumpur saat hujan tiba adalah santapan wajib.