Yang Harus Dibela, Manusia atau Monyet?
Mereka yang Kurang Beruntung |
Datanglah ke Ibu Kota Indonesia, maka
telah begitu banyak monyet-monyet yang menari-nari di pinggir jalan, keluar
masuk gang, hingga pelataran sekolah-sekolah. Mereka bukan monyet liat tentu
saja, tapi mereka adalah monyet-monyet perkasa yang berjasa pada tuannya.
Ada yang sekedar dibekali dengan
motor-motoran, topeng, kuda lumping mini, hingga ada juga yang di temani dengan
hangar binger musik. Pemiliknyapun beragam, ada yang bermain solo mulai dari
main musik, mecut, hingga mengajarkan trik-trik mengundang decak tawa
penontonnya. Ada juga yang orkestra dengan minimal tiga
orang. Biasanya ada yang khusus menangani gendang, gambang atau saron mini, dan
atraksi.
Para
tukang topeng monyet yang seorang diri beroperasi biasanya berlapak di tepi
jalan, terutama perempatan. Sementara itu, yang berkelompok biasa menghibur
anak-anak menengah ke bawah di kompleks atau gang-gang. Keduanya sama, memeras
tenaga sang kera demi rupiah.