Pilkada Brebes: Kemenangan Bos dan "Nobody"
Hitung Cepat Sementara Pilkada Brebes |
Ditengah keriuhan nasional adu
kuat antara KPK dan Polri, Brebes menyelenggarakan pilkada. Pilkada yang
memperebutkan G1, alias kursi bupati ini cukup unik. Selain karena menyangkut
hajat hidup Gehol juga karena sifat-sifat kedua rival.
Kedua calon adalah petahana, yang
satu bupati dan satunya lagi merupakan wakilnya. Keduanya pecah kongsi karena
partai masing-masing yang merupakan dua besar di Brebes ogah berbagi lagi.
Jadilah Agung mencari dukungan dari kalangan santri dan dapatlah H Athoillah
yang merupakan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Brebes.
Sedangkan Hj. Idza Priyanti AMd
berpasangan dengan “bukan siapa-siapa”, Narjo. Bahkan duet ini tidak mulus
karena sempat ada 11 PAC PDIP yang menolak Narjo atas alasan “bukan
siapa-siapa” tadi. Yang kemudian berdasarkan hitung cepat LSI dan hitung
sementaran KPUD masih unggul tipis atas duet Agung – Athoillah.
Kemenangan ini sedikit diluar
perkiraan mengingat solidnya Agung-Athillah sebelum pilkada ini berlangsung.
Dukungan elit Golkar yang mengusung Agung terlihat nyata, tak kurang dari Priyo
BS datang langsung demi menggalang kemenangan. Peran kyai di daerah yang dahulu
kala basis DI/TII Jawa Tengah ini juga tak kalah kuat. Partai tradisional
seperti PPP dengan amat militant mengusung pasangan yang disingkat TAAT ini.
Namun apalah lacur, duet elit
parpol dan elit ormas keagamaan ini tak mampu membendung mesin bisnis yang ada
di belakang Idza. Meski Narjo dari segi ketokohan bukan siapa-siapa, namun
sebagaimana sudah dikenal militansi PDIP memang patut diacungi jempol. Pasangan
yang disingkat IJO ini dengan cerdas langsung menamakan diri koalisi rakyat.
Sebuah jargon yang sedang in dalam perpolitikan nasional.
Kecerdasan Narjo yang bukan
siapa-siapa kian mencolok saat mendompleng ketenaran sejawatnya sesama kader
PDIP, Jokowi, yang mempecundangi barisan parpol yang mendukung Foke. Narjo
dengan pede memakai baju kotak-kotak yang jadi trade mark Jokowi. Makin
lengkaplah klaim ia sebagai koalisi rakyat, meski pasangannya adalah direktur
sebuah perusahaan otobus yang menguasai Jawa Tengah, Dewi Sri.
Dari sudut pandang teknis,
sesungguhnya kedua pasangan calon ini sama saja, tidak terlalu menonjol dalam
prestasi membangun Brebes. Sebagai pasangan yang menjabat, Agung dan Idza
sesungguhnya banyak kekurangan dalam menjabat di periode sebelumnya.
Lihat saja amburadulnya insfratruktur
di Brebes. Jalur Bumiayu-Salem tetap hancur selama bertahun-tahun, bahkan
ambruknya jembatan di jalur Gehol-Pengarasan mangkrak hingga setahun lebih. Tak
lupa jalur Ciregol yang sampai jadi sorotan nasional karena lambatnya
penanganan. Keduanya seolah hanya menunggu Pusat beraksi dengan alasan jalur
itu adalah jalur nasional. Lalu tengoklah tergerusnya kesejahteraan petani
bawang di Brebes. Menjamurnya impor bawang asing yang diparkir di Brebes
seharusnya tidak terjadi jika keduanya punya sistem yang baik.
Namun kecerdasan menempatkan
posisi membuat IJO mampu unggul, setidaknya versi hitung cepat LSI dan hitungan
sementara KPUD Bribes. Brand yang dibangun menempatkan seolah Idza adalah
korban dari ketidakbecusan Agung dalam berbagi kewenangan. Kemunculan Idza
menjadi calon bupati menegaskan bahwa Agung kemaruk kuasa dengan enggan berbagi
peran dengannya. Dipadu dengan takdirnya sebagai perempuan, maka menggaet
pendukung lewat jalur “korban yang disakiti” kian mulus.
Sementara itu Agung yang sudah
dicap sebagai G1 harus menderita dengan beragam soal yang menerpa Brebes.
Menggaet tokoh NU mungkin strategi brilian, namun hal itu tidak cukup mengingat
ia sudah dicap enggan berbagi dengan wakilnya. Apalagi, mesin NU tentu tak
sesolid mesin partai. NU sebagai ormas gagal mendulang suara signifikan apalagi
dengan adanya anggapan duet TAAT adalah duet elitis.
Sayang, pertarungan keduanya
tercoreng dengan kemenangan Golput. Secara keseluruhan, Golpun mencapai 50%
lebih. (DI)
sayang dua-duanya terlibat money politic ...
ReplyDeleteYa kelihatannya begitu oom, banyak temuan lapangan yang dilaporkan.
DeleteJokowi Effect??
ReplyDeleteMelihat prestasi Idza dan Narjo tentu berbeda dengan Jokowi yang moncer. Cuma mesin modal Idza, partai pendukung, dan kemampuan memanfaatkan momen salah satu yang membuat mereka unggul.
Deletemudah-mudahan prediksi saya ndak keliru ...jangan-jangan 5 tahun ke depan bupati brebes yang baru tak punya nyali ataupun gaung yang signifikan menuju perubahan yang berarti bagi waragnya.
ReplyDeletedisetiap daerah masalahnya sama, birokrasi yang korup.
Deletetambah lagi anggota dewan yang tukang ngerecokin. Selama dua masalah ini gak diberesin, susahlah menuju Brebes Baru
janjinya jalan bumiayu salem ek di hotmik, moga enggal laksana. yy bby
ReplyDeletesemoga .... aamiin
Deletebupati siapa saja boleh, cuma y yang memenuhi kepatutan
ReplyDeletesetuju mas
DeleteMenurut saya tinggal niatan yang kuat membangun brebes,....kalo dipikir dua-duanya cabup/cawabup ya ora hebat....tapi setidaknya kita masih bisa berharap, sing penting dudu wong edan.
ReplyDeleteya semoga harapan kita mendapat kenyataan
DeleteMenurut saya ini bisa diartikan brebes satu langkah mundur
ReplyDeletemundur atau maju hanya waktu yang bisa membuktikan, itulah harga demokrasi.
DeleteDari dulu......brebes itu.....:"rubes".......
ReplyDeletesekarang pun...masih rubes......aja.....
mungkin...nunggu....lebaran monyet kali..yeee
Brebes Rubes berarti kang....
Deletedilihat dari pendapatan perkapita masyarakat brebes dan sekitarnya masih rendah,tentu saja money politic itu bukab hanya desas desus....katanya sih dua-duanya ..sekarang yang udah jadi tinggal bagaimana caranya uang kembali....dan Brebes takan menjadi kabuapaten yang berarti.........Rakyat?....silahkan gigit jari...!
ReplyDeletekarena kita hanya rakyat, mari gigit jari ....
Deletebupati terpilih dan terdahulu. bullshit!! yg penting kerja bukan omong doang. tiru tuh jokowi-ahok!!!
ReplyDeleteHeuheuheu kayaknya suara kecewa sangat besar ni dari agan
DeleteHeuheuheu kayaknya suara kecewa sangat besar ni dari agan
DeleteI am really delighted to glance at this web site posts which carries
ReplyDeletelots of useful data, thanks for providing such data.
my webpage - forex signal service
Hello my family member! I wish to say that this article is amazing, nice written and include almost all important infos.
ReplyDeleteI would like to peer more posts like this .
Here is my site :: Eula Sang
Spot on with this write-up, I actually believe that this site needs much more attention.
ReplyDeleteI'll probably be back again to see more, thanks for the info!
My website ... Flabby Arms *
Hmm is anyone else experiencing problems with
ReplyDeletethe pictures on this blog loading? I'm trying to figure out if its a problem on my end or if it's the blog.
Any responses would be greatly appreciated.
my weblog http://webseitenfinder.info/
Hmm is anyone else experiencing problems with the
ReplyDeletepictures on this blog loading? I'm trying to figure out if its a problem on my end or if it's the blog.
Any responses would be greatly appreciated.
Check out my blog http://webseitenfinder.info/
Excellent post. I was checking continuously this weblog and I am inspired!
ReplyDeleteVery helpful information particularly the last section :) I take care of
such info much. I was seeking this particular information for a
long time. Thank you and good luck.
Here is my weblog: hotels online
,.narjo gitu gitu tetangga ane..cuman ane golput aja lah....,
ReplyDeleteAlhamdulillah jalan bumiayu-salem d tangani.
ReplyDeleteCiregol d tangani.
Jalan2 mulai mulus.
Optimis saja siapapum pmimpinnya.kiya rakyat jelata tinggal doakan dan mengawasi..