Tak ada Libur di Gehol

Tempat Bekerja Warga Gehol

Sebuah studi dari University of Pittsburgh Mind-Body Center menemukan bahwa mereka yang menikmati waktu liburan, melaporkan kepuasan hidup lebih banyak dan pola pikir lebih positif dan mampu menurunkan kasus depresi klinis. Tapi, warga Gehol yang kesehariannya dalah bekerja, penemuan di atas layak diabaikan sama sekali. Di Gehol bekerja adalah hidup mereka.

Jadi jangan harap ada hiruk-pikuk perayaan sebuah hari – apapun itu. Pergantian waktu di Gehol diasosiasikan dengan masa cocok tanam dan panen belaka. Tak percaya? Tanyalah kepada mereka tanggal dan hari apa saat ini, dijamin jawabannya tak akan didapat dengan segera. Perlu mengunyah waktu yang lumayan lama untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Sisa Kebaikan Soeharto di Gehol

Jembatan hasil AMD di Gehol yang roboh (suaramerdeka.com)

Sampai tahun 90-an, lalu-lintas yang bisa dilalui dengan mobil dan motor dari dan menuju Gehol sangat terbatas. Praktis, Gehol adalah perhentian terakhir yang mampu dilalui mobil. Motor dapat melalui desa sebelah utara Gehol alias Jetak (kawasan utara Gehol adalah kawasan yang dipenuhi hutan, bukit, sawah dan beberapa kampung) dengan terlebih dahulu mengikatkan rantai di roda dan menanamkan segenap semangat di penegemudi dan penumpangnya.

Masa-masa itu, ke pasar Bangbayang yang hadir empat hari sekali terasa penuh perjuangan. Banyak dari warga yang memilih berjalan kaki demi menghemat biaya. Selain itu, kondisi jalan yang berbatu dan penuh lumpur saat hujan tiba adalah santapan wajib.


Malaikatpun Tahu, Emakku Juaranya!


Potret Para Ibu di Gehol

Jika tak ada emak, tak mungkin pula aku lahir. Dan jika tak lahir, bagaimana mungkin bisa memujinya. Aku lahir untuk memuji emakku, yang memang pantas dipuji lebih dari sekedar tulisan, ucapan, bahkan uang.

Emakku, sangat bisaa layaknya perempuan yang lahir, hidup, berkembang dan di pedesaan. Kuat secara fisik, bermental tangguh dan berkeinginan sekedarnya. Dalam keadaan apapun, yang ada dipikiran emakku adalah suami dan anak-anaknya. Dia bersedia tidak makan demi menunggu suami datang dari sawah. Jika makanan hanya cukup untuk seorang, maka ia akan menemani ayahku makan – hanya menemani. Saat ditanya sudahkah ia makan, maka sambil menahan lapar dia akan menjawab dengan semangat, “Ya.”

Kloning Nomor GSM Memakan Korban

Ilustrasi (terbaca.com)

Pagi ini, kawan sekantor menanyakan bisakah nomor handphone GSM-nya dikloning? Aku yang tak terlalu paham mengatakan, bisa! Sebab beberapa waktu lalu aku membaca di sebuah situs jual-beli mengenai praktik penipuan dengan memakai nomor yang persis sama.

Kawanku ini ternyata adalah korban nyata akibat sistem kloning tersebut. Nomornya digunakan untuk menelepon seorang pedagang mebel langganannya. Sang pedagang ditelepon bahwa kawanku (yang saat itu sedang makan siang bersama di kantor) ditangkap polisi dan terancam masuk bui. Sialnya nomor yang digunakan sama persis! Bahkan saat diangkat, nama yang muncul adalah nama kawanku.

Karena kedekatan antara kawanku dan langganannya tersebut, kontan saja permintaan penebusan dilakukan. Dengan berlagak seolah ada polisi (sang penipu memberikan telepon tersebut kepada seseorang yang mengaku polisi), berhasillah mereka menggasak pulsa senilai Rp 1.100.000,00. Pulsa tersebut bernilai antara seratus hingga tiga ratus ribu rupiah dan dibagikan kepada tujuh nomor lainnya.

Nyamin: Teman Begadang Geholista

Bahan-bahan

Saat muda dan masih mengaji di pesantren, begadang adalah kegiatan wajib bagi kami. Jika sekolah libur, maka begadang di pesantren atau rumah teman adalah kegiatan resmi dan wajib bagi kaum muda Gehol. Jika di pesantren, maka begadang akan diisi dengan tadarusan dan dilanjutkan sholat malam. Karena jarak subuh dan sholat malam tidak terlalu jauh, maka baru sesudah subuhlah kami beranjak ke peraduan.

Agar begadang kuat dan tidak menyebabkan sakit, maka perut kami tidak boleh dibiarkan keroncongan. Sebagaimana layaknya kampung, maka jangan diharapkan perut kami akan kenyang terisi dengan makanan yang enak-enak. Jika ada singkong baker atau rebus dan kopi itu sudah merupakan karunia yang luar biasa.