Perjalanan Akhir Sang Guru
![]() |
Ilustrasi Perjalanan Hidup |
Setiap anak, saat sekolah, bisa dipastikan lebih banyak menyoroti ketidaksesuaian pengajar alias guru mereka. Sedikit saja sang guru memberikan bebas, maka caci maki kadang diam-diam dialamatkan padanya. Doa-doa buruk dialamatkan demi melampiaskan kejengkelan. Namun segala kebaikan yang ditanam seolah keharusan alias tugas sang guru sehingga tak perlu dikomentari. Apalagi diikuti ucapan terima kasih.
Mungkin itu juga yang menyebabkan Guruku yang kini entah kemana tak terdeteksi keberadaannya. Dia adalah ikon akan ketegasan di sekolahku dahulu. Sebuah sekolah yang sebelum dijadikan “penjara” – dikelilingi tembok setinggi dua meter – adalah tempat yang membebaskan siswanya mereguk karunia alam saat instirahat. Di sekolahku, sebelum pagar mengelilingi, pergi ke sisi sungai sambil membawa mangkuk para penjual berisi jajanan adalah kenikmatan yang susah disetarai.