Nyorog: Bukti Cinta ala Gehol

11:35:00 AM Gehol Gaul 2 Comments




Menjadi jomblo, dimanapun kau berada, pasti tak mengenakkan. Apalagi di Gehol yang memiliki tradisi menunjukkan cinta yang teramat tinggi. Di Gehol alias Jetak, terdapat sebuah tradisi yang sangat erat dengan cinta. Nyorog.

Nyorog secara harfiah adalah memberikan. Namun dalam tradisi Gehol, nyorog bisa diartikan juga sebagai ajang pembuktian cinta. Dalam tradisi ini, si perempuan dan keluarganya akan memberikan hantaran berupa makanan, minuman, pakaian, dan entah apalagi. Sang pria cukup duduk di rumah dan menyalakan petasan sebagai tanda kedatangan perempuan tercintanya. Juga sebagai tanda bahwa ada perempuan yang mau menjadi pasangannya.

Saat membunyikan petasan ini mungkin saat menyakitkan bagi para jomblo. Sebab secara tidak langsung, bunyi petasan yang bertalu-talu (biasanya petasan renteng yang dinyalakan) seolah memberitahukan kepada khalayak dan sejawat bahwa dia telah laku. Yang pasti para jomblowan tentu saja patu iri dengan begitu banyaknya bawaan si perempuan demi menunjukkan ketulusan cintanya pada sang lelaki.

Tugas sang lelaki tentu saja tidak sampai pada membunyikan petasan belaka. Dia harus dan wajib (jika tidak ingin terkena malu), mengganti semua bawaan perempuan tercintanya dengan barang berharga sepantasnya. Nyorog  pada intinya adalah saling bertukar pemberian sekaligus memberikan yang terbaik kepada calon pasangannya kelak.

Setelah sang perempuan mendatangi si pria saat nyorog, maka tugas lelakinya adalah membalas kunjungan di malam hari. Kembali, kehadirang sang pria ini akan ditandai dengan dentuman petasan yang seolah tiada akhir. Semakin banyak petasan yang dibakar, maka semakin baiklah di mata tetangga sang perempuan. Royalnya sang lelaki menghabiskan uang demi perempuan adalah tanda bahwa cintanya tak sekedar cinta monyet. Cinta perlu bukti Bung!

Saat-saat menggembirakan bagi pasangan dan menyakitkan bagi kaum jomblo ini hadir di bulan Ramadhan. Bulan yang baik ini memang sering digunakan keluarga pasangan mempererat tali silaturahmi. Nyorog  adalah salah satu sarananya. Dengan telah melakukan nyorog, maka bisa dipastikan kedua pasangan berbahagia ini takkan lama lagi menjadi suami istri. Tentu saja kembali pukulan telak bagi kaum jomblo.

Dengan adanya nyorog yang dilakukan di bulan saat kaum Muslim berpuasa ini, kemeriahan petasan menjadi hiburan tersendiri. Bagi keluarga lelaki, kebutuhan makanan untuk lebaran biasanya tercukupi dari nyorog. Tentu saja begitu juga dengan sang perempuan, kebutuhan bersoleknya menyambut Lebaran telah dengan gagah berani ditebus oleh pria idamannya.

Satu hal lagi, malam Lebaran adalah pesta petasan yang wajib dilakukan oleh lelaki di rumah perempuan idamannya.  Kaum jomblo tidak akan bisa melakukan hal tersebut. Jika beruntung, kaum jomblo cukup jadi teman pengantar sang pria. Jika nasib tak berpihak, cukup pasang kuping baik-baik sambil mengira-ngira rumah perempuan mana yang sepi dari petasan. Siapa tahu jodoh.

2 comments:

  1. menarik sekali bahasannya. penasaran dengan gehol dan tradisi nyorognya...
    kunjungi dan joint juga Blog saya

    ReplyDelete
  2. terima kasih kunjungannya masbro...
    pasti tak kunjungi balik

    ReplyDelete