Leluhur Bulpusan: Hidup Klenik!

Negeri ini konon sangat ahli dalam menyombongkan diri terutama jika dikaitkan dengan hal-hal klenik. Tengok saja sekarang ini, batu-batu yang terhampar entah di mana saja digosok demi mendapatkan corak seunik mungkin. Padahal semua cuma pareidolia semata.

Tengok juga bagaimana bangsa ini tersuruk-suruk menggali segala yang bisa digali demi menunjukkan pada dunia bahwa bangsa ini adalah pemilik peradaban tertinggi. Sebuah usaha yang sayangnya tidak saja sia-sia hingga saat ini, namun juga tak mampu hindarkan sebagian besar penduduk negeri dari kesulitan membeli bahan makanan pokok.

Jika itu masih kurang, mari kita tengok ribuan orang yang sibuk mencari harta leluhur di tempat-tempat tertentu. Sebuah pelarian yang indah dari buruknya sistem negeri yang sarat korupsi. Bukankah lebih baik termenung merapal mantra daripada pikiran ruwet dengan program pemerintah yang mengawang?

Klenik bukan saja milik rakyat jelata yang terseok-seok menghadapi susahnya kehidupan. Tengok para pejabat kita yang dengan susah payah mengaitkan diri dengan tokoh ternama agar mendapat suara. Rupanya, rupiah yang terhambur mengetuk pintu rumah para pemilih mesti dibungkus dengan sislsilah tak tercela demi memuluskan ambisi.

Maka jangan heran jika Hukum Archimedes yang memudahkan orang mengarungi lautan tidak ditemukan di negeri ini. Sebab, jika seorang abdi di negeri ini mendapat tantangan yang sama dengan Archimedes dari rajanya, niscaya sang abdi akan bertapa, bukan cara yang lain.

Jangan heran juga jika Hukum Gravitasi ditemukan oleh Newton karena konon melihat apel jatuh. Jika salah seorang dari kita menjumpai buah sejenis jatuh di depan kita bisa jadi kita langsung memakannya atau bahkan acuh sahaja. Bukankah segala sesuatu yang terjadi di dunia sudah diatur oleh Yang Mahakuasa semata?

Melihat kleniknya negeri ini, bukan hal yang aneh jika sampai detik ini ada sekelompok orang yang menautkan sejarah desa kami tercinta dengan segala dongeng bidadari dan lelembut lainnya. Bahkan, masih ada yang meyakini dengan segenap hati bahwa perempatan desa adalah tempat bercokolnya emas murni yang tiada tara. 

Lalu, benarkah leluhur kita senaif itu membiarkan bongkahan emas tetap bersemayam di dalam tanah tanpa ada niat menggalinya? Bagiku, leluhur kita sangatlah bijak termasuk dalam memberi nasihat. Bisa saja mereka menasihati kita agar mencari tempat yang strategis karena bisa menghasilkan emas.

Ah, sudahlah bukankah lebih baik kita berdoa saja semoga itu benar-benar terjadi? Toh media yang katanya rasional pun terjatuh dalam dunia klenik dukung sana-sini demi mendapat segepok keuntungan?

Bukankah mereka yang mengaku paling religius sekalipun terjerembab dalam klenik yang nyata? Lihat saja bagaimana mereka berkoar-koar di sosial media ingin mendirikan khilafah namun di dunia nyata menghadapi kades lalim saja hanya bisa diam?

Klenik mana lagi yang kau ingkari?




Melancong dengan Kapal Pesiar dan Singgahi Tiga Negara

Opening Show di Royal Caribbean
Awal tahun dibuka dengan anugerah yang mungkin tidak semua orang bisa menikmatinya: ditugaskan menemani klien kantor jalan-jalan menggunakan kapal pesiar dan singgah di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Alhamdulillah.

Nikmatin Jacuzzi


Ice Skating Show
Kapal pesiar yang gue naikin adalah Royal Caribbean: Mariner of the Seas. Kapal ini punya panjang totalnya sekitar 1,020 feet,berat 138,000 tons dan kapasitas penumpang hingga 3,114. Dengan kapasitas sebesar itu, kapal ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang keren menurut gue. 

Nongkrong di Cafe Promenade
Di sini, kita sebagai penumpang sudah bisa menikmati aneka fasilitas gratis mulai dari restoran, jacuzzi, kolam renang, gym, fasilitas untuk remaja, anak, bayi, dan beberapa pertunjukan yang disuguhkan. Ada memang beberapa fasilitas yang disediakan dimana kita harus membayarnya. Tengok saja misalnya kasino, Johnny Rocket restoran, dan spa. 

DreamWork Parade



Jika menaiki kapal pesiar ini, pastikan ikuti parade karakter kartun DreamWork mulai dari Shrek, Po, King Julien, hingga Puss in Boot. Sesudahnya, nikmati saja pertemuan dengan kapten kapal pesiar ini. Bagi yang suka alkohol, silakan teguk wine dan sampanye yang disediakan gratis untuk siapa saja di kapal ini. Pastikan nikmati sarana olahraga mulai dari jogging track, swimming pool, jacuzzi, mini golf, ping-pong, tenis meja, hingga wall climbing. 

DreamWork Parade
Untuk fasilitas di kapal sendiri, yang paling menarik menurut gue adalah Cafe Promenade yang buka 24 jam dan gratis. Pizza yang disajikan rasanya enak dan pastikan nikmatin cokelat panas yang bisa diminta di barista. Jika sempat, nikmatin juga menu ala Eropa di Rhapsody in Blue. Menunya memang Eropa banget tapi sangat pantas untuk dinikmati. Rekomendasi dari gue adalah menu bebek dan steak sapi.

Ice Skating Show

Singgah di Tiga Negara

Karena kapal ini singgah di Malaysia, Thailand, dan terakhir di Singapura, maka gue juga ikut tur yang kebetulan sudah diatur oleh perusahaan. Oya, gue sendiri naik ini kapal dari Singapura yang merupakan start-nya.
Numpang Foto di Twin Tower
Setelah semalaman berlayar, kapal kemudian bersandar di Port Klang, Malaysia. Pelabuhan ini khusus untuk cruise dan berjarak sekitar satu jam dari KL. Gue dan rombongan menuju Kuala Lumpur untuk singgah di ikon kota tersebut. Kemudian kami berbelanja di Sungei Wang yang dikenal sebagai sentra oleh-oleh murah di Kuala Lumpur ini. Gue sendiri lebih suka mojok di Oldtown White Cofee buat mengobati rasa rindu dengan keluarga. Wifi gratis Bro!
Merlion dengan Muka Lelah
Hari ketiga, gue singgah lagi di Phuket yang konon disejajarkan dengan Bali dari segi keindahan dan eksotisnya. Di sini, gue cuma mampir di Wat Calong yang konon merupakan candi termegah di pulau ini. Yang lucu, local guide yang memandu kami ada yang pernah kuliah bahasa Indonesia di UNJ, sekampus sama gue berarti. Kemudian dilanjutkan makan siang di restoran lokal lalu berbelanja di sentra jajanan kering khas Thailand dan kaos Madunan yang lagi-lagi disejajarkan dengan Joger-Bali dan Dagadu-Jogja.

Universal Studios
Hari keempat gue singgah di Singapura dan menikmati suguhan Universal Studios Singapura serta numpang mampir buat numpang foto di depan Merlion. Gue dan rombongan fokus di USS mulai dari jam sepuluh sampai jam enam. Gue sendiri cuma sanggup menikmati dua wahana ekstrim yaitu Transformer the Ride dan Revenge of the Mummy. Setelah menikmati dua wahana yang bisa bikin jantung copot tersebut gue makan kemudian gue nikmatin pertunjukan Waterworld Show dan Sherk 4D Adventure. 
Ketemu Anak Darmasiswa UNJ asal Thailand

Alay dikit di USS
Nah, segitu cerita gue tentang nikmat pembuka di tahun 2015 yang bagi gue sangat luar biasa tersebut. 




Enaknya WhatsApp Via PC

Setelah mendengar WhatsApp bisa diakses melalui website alias menyediakan versi website, maka gue segera mencobanya. Awalnya, WA di Windows Phone gue tidak ada menu "whatsapp web" maka sesuai dengan kabar yang didapat di kompas.com, gue langsung upgrade ke versi terbaru.
Tampilan WA di PC
Setelah upgrade, langsung deh menu "whatsapp web" muncul. Saat diklik, kita langsung diarahkan untuk scanning barcode di https://web.whatsapp.com. Prosesnyapun teramat cepat sehingga kita sudah langsung terkoneksi antara WA di handset maupun di PC. Padahal, PC gue masih pake OS Windows yang jadul, alias Windows XP.
Barcode Yang Harus Discan
Chatting menggunakan WA di PC memang unggul dari segi kecepatan menerima dan mengirim data. Mungkin bagi teman-teman yang membutuhkan file-file penting dari klien di luar sana tanpa harus ribet membuka email ini adalah jawabannya. Sebagaimana versi web pada umumnya, maka besarnya file pun tentu saja lebih lega daripada versi di smartphone kita. 

Tanda Kita Sudah Masuk WA di PC
 

Namun, untuk perbedaan besaran file yang mampu dikirim lewat smartphone dan PC tentu saja gue gak bisa jamin soalnya, meski kita sudah konek di PC toh tetap sama versi smartphone kita tersambung juga. Yang pasti bisa gue jamin adalah chatting dengan lawan bicara lebih mudah terutama karena tampilan layarnya yang lega. Jadi, gak perlu "nunduk-nunduk" saat chatting dengan kawan, sahabat, keluarga, atau kolega kita.

Pilih Menu WhatsApp Web

Yang gue merasa gak nyaman dari versi PC adalah berkurangnya privasi. Bagaimanapun, WA hadir salah satunya adalah dengan menonjolkan privasi penggunanya bukan. Bahkan, hingga kini mungkin cuma WA yang masih bersih dari hal-hal yang mengganggu semisal broadcast message dan iklan. 
Saat SmartPhone Scan Barcode WA di PC

Kenapa gue bilang cukup mengurangi rasa nyaman kita? Karena versi PC seperti website pada umumnya. Jika layar kita lebar, maka sebesar itu pula tampilan WhatsApp kita saat kita menggunakannya. Bisa diperkecil memang, namun seperti halnya memperkecil website di PC, yang ada malah mengurangi kenyamanan kita berkomunikasi. 
Profile Pengguna dan Lawan Bicara


Secara visual, tampilan WA di PC cukup sederhana - salah satu keunggulan WA memang kesederhanaan. Dalam WA versi PC ada tiga bagian yaitu daftar chat sekaligus bar menu. Di tengah ada chatting kita dengan lawan bicara dan jika kita klik info kontak lawan bicara maka muncullah profilnya.

Tampilan Kontak

Di bagian atas kolom paling kiri ada dua ikon menu yang satu adalah untuk memunculkan kontak WA saat kita akan memulai chat baru. Sementara di sampingnya ada bar menu yang mengandung pengaturan WA versi PC ini. Ada profile dan status, notification, help, dan log out di sana. Setiap klik salah satu daftar menu di atas, maka akan muncul pop-up di layar yang menutup aktivitas chatting kita, kecuali di bagian profile dan status. 
Pop-Up Menu Notification Setting

Nah, demikian sedikit review dari gue. Kalau menurut kalian, versi mana yang lebih membuat happy?

Mencoba Twitter Ads Yuk!

(Tombol TwitterAds)
Seperti biasa hari masih ditemani matahari saat ada pemberitahuan tentang fitur baru dari Twitter. Fiturnyapun tidak istimewa namun makin menegaskan bahwa setiap website social media makin gemar nyari duit dari para pelanggannya. Fitur tersebut adalah TwitterAds.

Dari namanya sudah jelas kan bahwa fitur ini memang dibuat untuk memudahkan para brand baik perorangan maupun lembaga untuk mempromosikan akun mereka. Karena disediakan resmi oleh Twitter, tentu jaminan akurasi dan efektivitas yang ditonjolkan.

(Twitter Activity)
Sayapun mencoba untuk mengetahui lebih dalam dengan meng-klik satu-satu fitur yang disediakan. Sebagaimana layanan sejenis, maka sajian data tentang akun yang kita punyai terpampang untuk mengetahui seberapa penting akun kita di Twitter.

(Fitur Analitics)
Tengok saja statistik yang menyajikan cuitan kita mulai dari seberapa dalam impresi yang diraih, besaran engagement, hingga engagement rate. Jika sudah sering menatap Facebook Insight, maka layanan Tweet Activity dari Twitter ini pasti sudah tidak asing lagi. Di bagian kanan Anda, sajian grafik mulai dari seberapa banyak yang nge-klik link cuitan kita hingga seberapa banyak yang me-reply twit kitapun berderet rapi. Semuanya cuma menegaskan seberapa besar respon terhadap cuitan kita. Jika kita sebuah brand yang menjual sesuatu, tentu semuanya bisa dikonversi menjadi pasar potensial sekaligus menjadikan daya tawar kita tinggi.

Selain aktivitas cuitan, tentu saja follower menjadi salah satu daya jual Twitter dalam menelisik akun kita. Grafik follower mulai dari seberapa banyak follower kita dalam jangka waktu tertentu beserta demografinya bisa dinikmati para pemilik akun. Lagi-lagi, mari berpikir kita adalah sebuah brand. Follower dan perilakunya ini adalah salah satu bahan bagaimana kita akan mengambil keputusan. 

Dalam dunia internet seperti sekarang, konon behavior consumer inilah yang dijual pelaku industri internet semisal Google dan Facebook. Menurut data yang mampir singkat di ingatanku, dua raksasa internet tersebut adalah yang menarik keuntungan paling besar advertising di dunia maya. Mungkin karena kuenya yang menawan inilah salah satu yang mendorong Twitter meluncurkan TwitterAds untuk umum. 
(Indonesia mana?)

Sayangnya layanan TwitterAds ini mempunyai kelemahan, setidaknya bagiku. Salah satunya adalah tidak tersedianya lokasi Indonesia sebagai target promosi yang akan dilakukan oleh akun kita. Meski dalam keterangan yang disajikan disebutkan bahwa lokasi lebih berpengaruh kepada mata uang yang digunakan, namun tetap saja bagiku ada yang kurang. Sebagai salah satu pemakai Twitter terbesar, ketiadaan Indonesia di lokasi target promosi membuat rasa nasionalismeku bangkit. Tapi juga kian menegaskan serta menyadarkan kita bahwa nilai kita cuma sekedar pasar. Pasar! (Sok Banget Gue Padahal Gak Bisa Make).

(Fitur-fitur Bagi Advertiser)
Nah, semoga saja dengan adanya layanan resmi dari Twitter ini, tapak waktu akun kita akan aman dari segala bentuk promosi yang menyebalkan terutama yang sifatnya "gubyah uyah" alias tanpa target. Oya, salah satu kelebihan menggunakan layanan resmi adalah kemampuan memilih target yang bisa disesuaikan dengan bisnis yang kita jalani. Jadi, kalau kita tak suka produk A, maka promosi produk A yang memakai jasa Twitter pasti takkan muncul di tapak waktu akun kita. Selama ini, sering sekali kita dihujani akun-akun yang mampu meretweet otomatis, follow otomatis, hingga favorit otomatis. Menyebalkan bukan?

(Demografi Followers)





Lalu siapa yang paling diuntungkan dengan hadirnya fitur ini kepada khalayak? Tentu saja Twitter dan para pelaku bisnis advertising. Kalau kitamah apa atuh, paling banter lepas dari ketergantungan penyedia statistik semisal Tweet Reach dan sejenisnya untuk mengetahui seberapa oke performa kita. Itupun kalau peduli dengan performa, lha wong ngetweet cuma buat hiburan kok.

Selamat mencoba!




(Indonesia mana 2)



(Pilihan waktu dan fasilitas export data)









Yuk Lihat Tampilan Terbaru Facebook

(Tombol "Status")
Seperti biasa, sebagai seorang yang disuruh Facebookan oleh kantor, maka laman pertama yang saya buka adalah jejaring sosial besutan Zuckerberg. Lalu, terbukalah sesuatu yang baru dari jejaring sosial beraksen biru ini.

(Tampilan Kolom Posting)
Adalah tombol status yang "nangkring" di antara "home" dan "nama pemilik akun" yang membuat saya langsung teringat Twitter. Twitter menempatkan tombol dengan fungsi serupa yang terletak tepat di samping nama pemilik akun. Bukan cuma kesamaan fungsi dan letak yang makin membuat dua situs sosial media ini makin mirip, tampilan desain yang disajikan pun terlihat sangat mirip.

(Tombol Tweet di Twitter)
Kemiripan-kemiripan tampilan dan fungsi dari dua raksasa jejaring sosial ini memunculkan pertanyaan, siapa meniru siapa? Susah menelusuri pertanyaan di atas. Namun yang harus dipahami adalah keinginan keduanya untuk memanjakan pemilik akun mau tak mau membuat mereka makin mirip dalam tampilan. Keinginan untuk memberikan yang terbaik inilah yang menurut saya membuat keduanya mau tak mau menggunakan tampilan yang familiar sehingga mengesankan adanya saling contek.

(Notifikasi Update Q&A)
Selain adanya pembaharuan dari tampilan terkait tombol posting, Facebook juga memberikan "term of policy" yang baru bagi penggunanya. Menurut pemberitahuan yang dirilis, semua "aturan" yang baru akan efektif pada 1 Januari 2015. 

(Tujuan Facebook Merilis Update Q&A)
Kembali, alasan memanjakan pengguna dipakai Facebook kenapa mereka memperbaharui aneka aturan. Facebook mengatakan bahwa aturan baru ini sebagai jawaban bagi mereka yang ingin lebih bisa mengontrol Facebook bagi diri sendiri. Sebagaimana kita ketahui, Zuckerberg sangat konsern pada masalah privasi. Salah satu hal dasar yang mendapat perubahan adalah mengenai masalah ini. Bagaimanapun, banyak pengguna Facebook yang sering direpotkan oleh konten yang tiba-tiba "nyelonong" di wall mereka. Parahnya, banyak yang tahu cara menghindar dari serbuan konten yang "nyelonong" ini. 

Nah, bagaimana menurut pengguna Facebook sendiri mengenai perubahan ini?