Harapan Gehol pada Poros Tengah
Ilustrasi |
Janji manis yang terucap TAAT
bahwa jika memenangkan pilkada Brebes akan memuluskan pembangunan Jalur tengah
yang menghubungkan antara Kecamatan Bantarkawung dengan Kecamatan Ketanggungan.
Sayang, kekalahan TAAT membuat pembangunan yang diperkirakan memakan biaya 35 M
ini terancam pupus.
Padahal, jalur ini adalah kebutuhan yang harus dipenuhi demi
menggerakkan ekonomi Brebes Selatan terutama bagian barat. Tercatat dua
kecamatan, Bantarkawung dan Salem yang paling menderita karena jarak terlalu
jauh dari ibukota Brebes. Dengan jalur ini, kedua kecamatan akan lebih aktif
dan hemat waktu serta ongkos jika harus ke Brebes.
Jalur ini sejatinya adalah jalan
pintas yang sangat berarti bagi semua desa yang dibawahi oleh Kecamatan Salem
dan Bantarkawung. Dengan adanya jalur tengah tersebut, para penduduk tidak
perlu lagi memutar kea rah Bumiayu jika hendak ke Brebes, Tegal, Cirebon,
hingga Jakarta.
Selain hemat waktu, jalur yang
akan membelah desa-desa yang selama ini terisolir karena buruknya insfratruktur
di Brebes. Yang paling diuntungkan jika jalur ini terlaksana adalah Gehol dan kampong-kampung
di sekitarnya. Dengan ramainya lalu-lintas yang menuju Brebes dan sebaliknya
akan membuat ekonomi masyarakat kian terangkat.
Sindangwangi yang terdiri dari
enam dusun selama ini hanya mengandalkan hasil pertanian. Namun hasil pertanian
juga tidak maksimal karena jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk memasarkan
produk-produknya. Alhasil, hasil bumi kebanyakan sudah dilelang para tengkulak
dengan harga jauh di bawah harga pasaran jika dijual di pasar langsung. Akibatnya,
banyak para petani yang hanya “numpang makan” dari lahan yang mereka garap.
Jika pemerintahan Brebes yang
baru mau mewujudkan ide ini, selain mempermudah masyarakat Sindangwangi dan
Jemasih memasarkan produknya juga membuka lapangan pekerjaan dibidang niaga dan
jasa. Sebagaimana kita tahu, dengan ramainya lalin di suatu wilayah biasanya
akan diikuti dengan pertumbuhan perdagangan di daerah yang dilaluinya. Tentu
saja tugas masyarakat Sindangwangi dan Jemasih untuk memaksimalkan kesempatan
tersebut jika benar wilayah ini terwujud.
Banyaknya moda transportasi yang
melintas akan membutuhkan banyak sarana penunjang mulai dari tempat istirahat
hingga tempat mengisi bensin. Harapannya, banyak wirausahawan dari kedua desa
berkecamatan berbeda ini mampu memanfaatkan celah yang ada. Dengan banyaknya
tempat untuk melayani para pengguna jalan, banyak hal yang bisa digali di jalur
tersebut. Mulai dari kuliner hingga kesenian.
Semoga, pemerintahan baru nanti
tidak menghambat ide ini. Sebab jika ditunda, Brebes akan hanya jalan ditempat
seperti selama ini.
Sebagai warga pangebatan4rajawali yg tlah lama di jakarta tangerang. Kami menyambut baik tentang pembangunan jalur tengah. Karena hal itu akan menjadi pilihan jalan paling cepat tanpa muter2. Dan dari dulu sbenarnya jalur itu yg ditempuh ketika org brebes selatan mau ada acara di kota brebes. Dan semoga hal itu dapat direalisasikan sehingga antara brebes selatan dan brebes utara ada ikatan yg tak terpisahkan.. jalur tersebut jg sebnarnya bisa di hidupkan untuk pertanian aneka tanaman ekspor ke luarnegri .
ReplyDelete