Malaikatpun Tahu, Emakku Juaranya!
![]() | |
Potret Para Ibu di Gehol |
Jika tak ada emak, tak mungkin pula aku lahir. Dan jika tak lahir, bagaimana mungkin bisa memujinya. Aku lahir untuk memuji emakku, yang memang pantas dipuji lebih dari sekedar tulisan, ucapan, bahkan uang.
Emakku, sangat bisaa layaknya perempuan yang lahir, hidup, berkembang dan di pedesaan. Kuat secara fisik, bermental tangguh dan berkeinginan sekedarnya. Dalam keadaan apapun, yang ada dipikiran emakku adalah suami dan anak-anaknya. Dia bersedia tidak makan demi menunggu suami datang dari sawah. Jika makanan hanya cukup untuk seorang, maka ia akan menemani ayahku makan – hanya menemani. Saat ditanya sudahkah ia makan, maka sambil menahan lapar dia akan menjawab dengan semangat, “Ya.”